Home » Archives for 2013
Sabtu, 28 September 2013
Someone To Talk To
Kamis, 05 September 2013
Kata Zodiak
Minggu siang yang cerah, enak banget spooning bareng Elensar di kamar sambil menonton TV. Pas acara zodiac si El tampak khusuk menyimak.
Pas giliran Aries, tiba-tiba si El teriak, tuh yang dengerin baik-baik.
Ramalan pertama untuk Aries: Memperhatikan penampilan.
Emang bener sik, aku paling gak pernah bisa dandan, bener-bener apa adanya.
Kemudian ramalan berikutnya untuk Aries pun menyusul, si El pun makin cerewet mengomentari kayak emak-emak :))
Dan kemudian tibalah ramalan keuangan untuk Aries, dan bunyinya
"Jangan terlalu royal terhadap pacar."
Terdiam sejenak.
Aku nyengir tengil sambil ngelirik si El yang mendadak terdiam manyun.
Dan kemudian dia berkata.
"Jangan percaya, itu hanya ramalan."
Dengan mimik muka dan suara kalem - manyun - dongkol jadi satu.
Bwuahahaha...
Nggak bisa nahan ketawa ngeliatnya
Rabu, 04 September 2013
Obat Buat Adek
Kamis, 08 Agustus 2013
Pertanyaan Wajib
Hari Raya, saatnya keluarga berkumpul berbagi cerita dan bahagia. Stuart tengah di "wawancarai" oleh pamannya.
Paman: "Koq sendirian aja, mana nih pacar kamu?"
Stuart: "Pan kemarin udah kesini man."
Paman: "Kemarin kapan?"
Stuart: "Malam takbiran kemarin, sempat salaman juga sama paman."
Paman: "Uhmm... Bukannya yang kemarin kesini temen kamu cowok yah?"
Stuart: "Emang iya, dia pacarku." Kata Stuart dengan cueknya.
Si Paman cuman bengong.
Selasa, 06 Agustus 2013
I Just Want To
So many years of waiting
So many years of searching
So many disappointment
It all gone
For everything beautiful in its time
Rabu, 15 Mei 2013
Ketika
Aku berbaring di sampingmu
Memandang wajahmu
Yang tengah tertidur
Kuraih tanganmu
Kugenggam erat
Senyum tersimpul di wajahmu
Ketika ku bisikkan
Aku menyayangimu
Mengubah Si Pasif Menjadi Aktif
Secara umum ada dua tipe dalam sebuah sexual intercouse (hubungan intim) yaitu tipe pasif dan tipe aktif. Jika kita mempunyai pasangan yang bertipe pasif terkadang muncul keinginan agar sesekali pasangan anda bersikap aktif ketika berhubungan intim, tulisan anda ini bisa menjadi referensi bagi anda.
Komunikasikan keinginan anda
Tidak semua orang bisa membaca pikiran orang lain, jadi ungkapkan dengan jelas apa yang anda inginkan dari pasangan anda. Hal ini bisa anda lakukan sebelum atau sesudah berhubungan intim.
Be Playful With His Body
Dengan berjalannya waktu saya bisa memahami titik-titik sensitif yang ada pada pasangan saya, bagian mana yang dia sukai dan bagian mana yang tidak. Sebagai contoh he's ticklish in some part of his body dan suka cemberut kalau saya sentuh bagian tersebut. Namun saya suka sengaja menggelitik, mencium bahkan terkadang menggigit bagian, dan ternyata hasilnya sesuai dengan harapan saya. Satu hal yang harus di pahami kalau mau melakukan hal ini perhatikan situasi dan kondisi. Rangsangan yang tepat akan menghasilkan reaksi yang diinginkan.
Rayuan dan Gombalan
Selama masa pedekate dan saat menembak (duh bahasanya) saya jarang bahkan tidak pernah menggombal kepada (dulu calon) pasangan saya, tapi begitu jadian saya tidak segan untuk merayu dan menggombali pasangan saya, terutama saat kami bertemu.
Pernah suatu saat ksaat menggombali dia ketika kami selesai berhubungan intim dia "protes"
"Ih gombal.. Apaan sih a' udah jadian juga masih nge gombal."
Dan saya jawab.
"Justru itu, gombalanku hanya untuk pasanganku."
Guess what happen next?
Dia menerkam saya dan kami pun bergumul untuk kedua kalinya malam itu.
Sabtu, 11 Mei 2013
Pernah Straight
Di suatu sore yang cerah aku ngumpul bareng teman-teman (well... lebih tepatnya diajak teman ngumpul bareng teman-temannya) jajan-jajan cantik (mereka sik yang makannya ala-ala aristrokat, klo aku mah mau makan dimana juga bakal belepotan kemana-mana :p).
Seperti biasa tak nikmat rasanya makan tanpa ngobrol. Aku gak terlalu perhatian ke obrolan gegara fokus menggeruk degan. Oh iya sebagian besar dari kami straight dan hanya beberapa yang gay.
Tengah asyik-asyiknya berkutat dengan degan degan (yang duduk di depanku mukanya udah asem aja gegara kecipratan padahal udah jauh-jauh duduknya) Tetiba yang duduk di sebelah bilang.
"Gue pernah straight koq."
"Sungguh? Kapan?" Tanyaku sambil memasukkan segayung degan dan air kelapa ke mulut.
"Jaman gue SMA." Kata si temen dengan kalem.
BWUAHAHAHA... Saking gak bisa nahannya aku sampe ngakak kenceng dan nyembur kemana-mana.
"Itu mah kagak diitung!"
Si temen cuman nyengir kecut.
Aku, Kita dan Mereka (Bagian 2)
Pertama kali aku bertemu Allison 3 tahun yang lalu sewaktu dia jadi mahasiswa magang di kantor dan aku sebagai pembimbing dia. Secara fisik, kesan pertama yang aku tangkap dari seorang Allison, dia orang yang biasa saja, just a guy next door.
Tapi yang langsung menarik perhatianku adalah semangat dan antusiasme dia dslam segala hal. Segala tugas yang dibebankan kepadanya dianggap sebagai tantangan dan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Dan rupanya kedua hal tersebut merupakan sifat dasar dari Allison, bukan hanya di awal saja dia memperlihatkan antusiasme dan semangat dalam pekerjaan, bahkan sampai sekarang kedua jhal tersebut selalu dia tunjukkan dalam setiap hal yang dia kerjakan.
Sebagai seorang pembimbing interaksi intens yang terjadi membuat kami menjadi dekat, Allison seorang pembelajar, tak segan dia bertanya tentang hal yang dia tidak pahami. Sesuatu yang membuat ketertarikanku kepadanya semakin bertambah.
Hubungan kami tetap terjalin baik walaupun Allison sudah tidak lagi magang di kantor, karena kami memutuskan untuk jadian. Kurang lebih setahun kami bersama, sampai akhirnya Allison lulus kuliah. Rencana Awal Allison akan tetap tinggal disini mencari pekerjaan di sini. Namun apa daya beberapa minggu setelah lulus kuliah papa Allison meninggal dunia dan Allison tidak diperbolehkan kembali ke Jawa karena harus menemani mamanya dan mengurus usaha keluarga.
Beberapa lama kami menjalani LDR, sampai akhirnya setelah obrolan panjang kami berdua memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami. Walaupun kami bukan lagi pasangan tapi komunikasi kami tetap berjalan baik. More like adik - kakak hubungan kami sekarang. Kami terbuka dalam segala hal, ketika kami bertemu dengan seseorang, tak canggung untuk saling bercerita. Termasuk juga ketika aku jadian dengan Elensar, pun aku ceritakan kepada Elensar. Dan yang terakhir tentang rencana pernikahannya yang menurutku cukup mendadak.
Sabtu, 04 Mei 2013
Aku, Kita, dan Mereka (Bagian 1)
Hufth... Ku hempaskan tubuhku ke kursi. Akhirnya kelar juga kerjaan hari ini. Meeting dengan beberapa klien dan setumpuk berkas-berkas yang harus aku selesaikan telah menguras tenaga habis-habisan.
"Pak Min, tolong buatkan saya secangkir kopi susu yak." Kataku kepada pak Min, OB kantor yang tengah melintas di dekat meja kerjaku.
"Jangan manis-manis." kataku menambahkan.
"Oke bos..." Sahut pak Min dari kejauhan.
Sore ini cuaca kota Solo cerah ceria, ku lihat dari jendela kantor matahari yang mulai redup terlihat jelas di sebelah barat sementara lalu lintas di depan kantor mulai ramai dengan orang-orang yang tengah pulang kantor.
Ah... Suka mellow deh klo ngeliat matahari tenggelam. Tengah asyik menikmati matahari tenggelam tiba-tiba ponselku berdering, sebuah panggilan masuk dari Allison.
"Hai Al, apa kabar?" katanya membuka pembicaraan.
"Kabar baik kak, kakak gimana? Masih sibukkah ?" Katanya dengan suara ceria.
"Alhamdulillah sehat, ini lagi istirahat."
Kulihat pak Min meletakkan kopi pesananku diatas meja.
"Makasih pak Min."
"Oke..." jawab pak Min sambil menirukan gerakan sebuah iklan.
Kembali ke telepon.
"Kakak, aku ada kabar untuk kakak." kata Allison.
"Oh ya? Kabar apakah?" Tanyaku sambil menyeruput kopi buatan pak Min.
"Bulan depan aku menikah." Kata Allison.
"Wow... Selamat Al, I'm happy for you." Kataku dengan semangat.
"Dan... Aku harap kakak bersedia hadir di upacara pernikahanku." Kata Allison menambahkan.
Terdiam sejenak. Bulan depan... Aku masih punya banyak cuti tahunan dan sampai saat ini aku juga belum ada rencana untuk bulan depan.
"Gimana kak?" tanya Allison.
"Insya Allah ya Al, kakak belum ada rencana untuk bulan depan, jadi kemungkinan besar kakak bisa datang. Tapi kakak juga harus bilang dulu ke Elensar." Kataku menjelaskan.
"Iya deh... Kakak suami yang sayang isteri, atau takut istri?" Kata Allison dengan nada menggoda disertai dengan ketawa ngikik.
"Tabok ya..." Kataku dengan gemes.
"Becanda kak... Becanda..." Kata Allison dengan sisa-sisa tawa.
"Oh iya Kak, Al udah nyedian tiket pesawat pp untuk kakak..."
"Nggak perlu Al..." kataku menyela.
"Nggak papa koq Kak, aku yang meminta kakak untuk datang kesini yang jauh ini, jadi udah sewajarnya tho?" kata Allison.
Aku cuman terdiam sambil garuk-garuk kepala tak tahu harus berkata apa.
"Yaudah deh..." Kataku akhirnya.
"Al minta di kado apa?" kataku menambahkan.
"Kado mobil ya kak, BMW atau Mercy gitu."
"Jyah... Mana mampu kakak beli mobil itu." kataku.
"Hihihi... Becanda kakak... Kakak udah mau kesini aja udah menjadi kado yang berharga buat Al." Kata Allison dengan riang.
Kembali aku hanya bisa terdiam.
"Hehehe... Yaudah deh, ntar kakak kabarin yak."
"Yaudah kak, gitu dulu yak, have a great day. Salam buat Elensar." kata Allison.
"Have a great day to you too, selamat sekali lagi." Kataku.
Allison menutup telepon.
Another hufth, dapat kabar dari Allison. Beberapa waktu lalu Allison memang pernah cerita kalau lagi dengan dengan seorang wanita yang dijodohkan oleh keluarganya, tapi dia tidak cerita perkembangannya dan aku juga tidak bertanya karena aku menganggap tidak sopan kepo kehidupan orang lain, walaupun dia mantanku sendiri.
Ya, Allison adalah mantan pacarku yang sebentar lagi akan menikah.
Sabtu, 27 April 2013
Review: Beautiful Creatures
Jumat, 26 April 2013
Terlalu Ganteng
Setahu saya ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang di deportasi dari suatu negara, kebanyakan karena kasus-kasus yang bersifat kriminal. Pencurian, pemerkosaan, pembunuhan atau tindakan kriminal lainnya.
Tapi baru kali ini denger, dan mungkin baru pertama kalinya di dunia ada orang yang di deportasi karena terlalu ganteng. Rupanya menjadi orang tampan itu sekarang merupakan sebuah kesalahan, bahkan sebuah dosa sehingga harus di hukum :[
Anyway salah satu orang yang terdeportasi dari Saudi Arabia karena terlalu tampan adalah Omar Borkan Al Gala (foto lainnya bisa dengan mudah di googling di internet). Emang tampan sih perpaduan antara wajah timur tengah dengan latin kalau saya bilang. Dan kalau standard terlalu tampannya adalah si mas Omar ini, berapa banyak cowok yang akan terdeportasi dari Saudi Arabia?
*siap2 buka kost-kostan untuk menampung cowok-cowok tampan yang terdeportasi*
#KhayalanBabuPagiHari
Rabu, 24 April 2013
Untuk Berapa Orang?
Hari ini lagi suntuk banget, bete tingkat dewa langit ketujuh deh (tau deh kayaknya hari pertama dapet - halah dapat apaan coba?)
Meringkuk di pojok teras sambil ngemil dan dengerin musik pake headset ternyata tidak membantu sama sekali, yang ada malah kuping jadi sakit. Akhirnya buka twitter dan cek jadwal film. Setelah ngeliat jadwal dan ternyata masih cukup waktu untuk jadwal terdekat. Tanpa babibu langsung ngeluarin motor dan ngacir ke mall.
Sampai di mall, langsung ke XXI di lantai 3, di depan kasir.
"Mbak Sinister udah main?"
"Udah mas 10 menit yang lalu." Kata si mbak sambil senyum manis.
"Waduh.... Klo 10 menit mah udah ketinggalan banyak. Gak jadi deh."
"Klo Beautiful Creature itu film apaan mbak?" Tanyaku lagi.
"Film drama mas." Tetep dengan sopan dan senyum tak lepas dari wajah cantiknya.
"Drama termehek-mehek bukan?" Tanya saya lagi. Paling males nonton drama termehek-mehek, bukannya ilang betenya malah jadi tambah berlipat ganda ntar yang ada.
Si mbak cuman menjawab dengan senyum yang aku artikan si mbak ndak tau.
"Ntar ya mbak..." kataku sambil minggir memberi kesempatan buat yang mau beli karcis (yang mana sebenarnya nggak ada orang di belakang saya).
Buka google buat nyari sinopsis, jadi bimbang antara nonton Beautiful Creature atau nunggu Sinister jam pemutaran berikutnya. Setelah menimbang, mengukur, menimang-nimang, akhirnya saya memutuskan untuk nonton Beautiful Creature yang jam itu juga.
"Mbak yang Beautiful Creature jam sekarang yak." Kataku dengan senyum
"Untuk berapa kursi mas?" Tanya si mbak dengan ramah.
"Yakali mbak, badan saya emang gemuk tapi satu kursi masih cukup lah, lagian emang mbak liat saya daritadi sama siapa? Sendirian mbak... SENDIRIAN..." Kataku sambil menangis bombay.
Si mbak cuman nyengir.
Selasa, 23 April 2013
Tapi Suka Kan?
Findarato yang merasa kegantengannya meningkat 5% setelah potong rambut dan semakin bertambah 1.00% setelah di sepik mas-mas tukung cukur jadi kumat noraknya, dia mengganti DP WAnya dgn foto dia habis potong, dan kemudian pamer kepada pacarnya si Elensar.
"El, aku habis potong lho, mau liat nggak?"
"Tadi katanya ada kerjaan?" Tanya si Elensar.
"Iya, tadi kelar kerja trus mampir ke tukang potong."
Jawab Findarato sambil mengirimkan foto dengan potongan rambut barunya. Tak berapa lama foto pun terkirim.
"Gimana?" Findarato bertanya dengan menambahkan emot senyum lebar banyak-banyak.
Tak berapa lama Elensar menjawab.
"Tetep aja jeleeeek" dengan banyak huruf E dan emot melet.
"Jyaaah... Jelek-jelek gini tapi kamu suka kan???" Findarato gak mau kalah sambil menambahkan emot nyengir.
Tak berapa lama Elensar menjawab.
"Iya juga sih... hehehe"
Senin, 22 April 2013
Aku Disepik!!!! :D
Ceritanya aku punya tukang potong langganan sejak entah kapan, dan dari 3 orang tukang potong disana, aku selali milih satu orang untuk mempermak rambutku (dulu pernah ditangani oleh tukang potong lain tapi hasilnya jadi akacadut >_<)
Kebetulan hari itu pulangnya agak lebih cepat dari biasa, berhubung udah ngerasa risih dengan rambut yang mulai panjang mampirlah ke tukang potong sepulang kerja. Untungnya nggak lagi antri jadi bisa langsung ditangani sama mas nya.
Sambil mem permak rambut ku, ngobrol lah kami berdua.
"Dari mana mas? Koq jam segini udah kesini?" Kata si mas ber basa-basi.
"Pulang kerja." Kataku dengan suara bergumam kurang jelas.
Ngobrol ke barat, timur, utara dan selatan, si mas mendadak bertanya.
"Mas e sekolah apa kuliah?"
Lah?
"Alhamdulillah kuliah mas, udah selesai malah." Aku jawab dengan senyum terkembang di wajah.
"Oh ya?" Jawab si mas dengan wajah terlihat agak kaget.
Kemudian dia melanjutkan
"Wajah e mas e masih keliatan kayak anak sekolah/ kuliahan gitu..."
YAOLOH.... Langsung sujud syukur gue, tak sia-sia tiap hari memakai krim yang meng klaim bikin keliatan 10 tahun lebih muda itu."
Sambil nyengir aku pun berkata.
"Iya koq mas, aku besok baru mau daftar SD."
"Mas e bisa aja..." kata si mas sambil tersipu malu.
Alamak.... Aku disepik pemirsah, kya... kya... kya...
*kemudian salto kebelakang 5 kali*
Minggu, 21 April 2013
Happy (Belated) Birthday My Dear Bloggy
Akhir2 ini untuk posting blog saya pakai aplikasi blogger untuk android, jadi ndak pernah buka dashboard blogspot. Beberapa waktu lalu sempat buka blogspot dari web dan iseng-iseng mengjelajah semua isinya.
Nggak nyangka juga klo ternyata udah berumur 3 tahun blog ini, seingat saya dulu berawal dari obrolan dengan Fei tentang blog di milist, kemudian saya kepikiran membuat blog untuk akun Findarato, beljm kepikiran mau diisi apaan orang saya sudah kebanyakan blog dimana-mana, hihihi...
Blog ini, seperti kebanyakan blog-blog saya yang lainnya merupakan sebuah jurnal personal yang tidak bertujuan khusus. Bedanya dengan blog lainnya (selain disini saya lebih "terbuka") blog ini lebih terorganisir, dari awal bikin blog, saya sudah membagi postingan kedalam 3 kategori (tag) love, life, everything in between (later on ada tambahan label cerita fin).
Blog ini merupakan tempat saya belajar untuk mengungkapkan apa yang ada di pikiran ataupun apa yang saya rasakan dalam bentuk tertulis, pada awalnya tidak mudah, saya lebih sering menulis kata-kata/ kalimat-kalimat pendek (pada saat itu lagi demen-demennya Haiku, jadi kebawa deh, hehehe...
Untuknya segala sesuatu berubah dan bahkan ada satu masa dimana saya bisa mengungkapkan apa yang ada di pikiran atau yang saya rasakan dalam bentuk cerita (inspirasi bisa datang dari mana saja, mungkin kisah hidup seseorang yang saya tulis, but still I put mye motion and thought in each story).
Sebagai sebuah personal blog, saya tidak ada jadwal khusus dalam memposting sesuatu (untuk kategori apapun), ketika ada ide, waktu dan koneksi inet bagus yaudah posting lah saya, termasuk juga dalam kategori Cerita Fin. Ada satu masa dimana hampir setahun penuh ndak menyentuh blog ini (gor there's something in other worldly Island that I have to do), ada juga fase dimana saya "menggila" sehari bisa beberapa postingan sekaligus (kategori Cerita Fin pula)
Saya merasa ada banyak hal yang saya dapatkan dari blog ini, kenal dengan Fai si Lelaki Aneh (bahkan sempat 2x bertemu) yang ternyata se absurd postingannya :P Kenal mas Farrel yang postingan-postingannya suka bikin saya melongo takjub (qiqiqi). Btw yang saya penasaran bagaimana mas Farrel bisa nyasar sampai kesini yak? Malasih mas Farrel masih sering baca-baca postingan saya dan meninggalkan jejak disini.
Ada juga Ryuutan dan Hooxen di twitter yang katanya sering baca tulisan-tulisan saya (dua orang ini pernah bilang klo seting baca postingan saya) makasih yak udah mau baca.
Trus ada juga Fian dan Zaenal yang akhir-akhir ini mampir dan meninggalkan jejak disini. Terima kasih juga *cipika cipiki keduanya) dan semuanya yang pernah kesini baik yang meninggalkan jejak atau tidak, yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Ndak pernah menyangka klo ada 8rb lebih pageviews untuk blog ini. That surely a BIG WOW. Sekali lagi terima kasih untuk semuanya yang mampir dan membaca postingan-postingan saya :))
Oh iya, foto dibawah screen capture postingan pertam saya, sangat-sangat mengingatkan akan kenangan lama #Halah
Hubungan (Tak Perlu) Status
Alabaster bangkit dari tempat tidur, dia meraih sebotol air mineral di dalam kulkas kecil di sebelah tempat tidur dan kemudian meneguknya sampai tandas, diatas tempat tidur terlihat Ryan tengah tergolek bermalas-malasan, tak terlihat selembar benang pun menutupi tubuh keduanya.
Sambil duduk diatas tempat tidur, Alabaster berkata
"Ray... kenapa sih kita tidak jadian aja?"
"Harus kah kita ngomongin hal ini lagi Al?" Kata Ryan sambil menengok kearah Alabaster.
"Aku... suka sama kamu Ray." Kata Alabaster dengan nada suara perlahan.
"Aku tahu itu Al, dan akupun suka sama kamu."
Terdiam sejenak, kemudian berkata
"Tapi... "
Ryan tercenung.
"Don't get me wrong Ray, I love what we do together. I enjoy the sex A LOT... That why we do that 3 time malam ini."
Ambil napas sebentar.
"Kita telah menjalani "hubungan" ini selama... *mikir sebentar, mengingat-ingat*
"5 bulan? Dan kita berdua sama-sama menikmati hal ini, kenapa harus "merusak apa yang sudah kita jalani?"
Kembali mereka berdua terdiam, beberapa saat kemudian Alabaster berkata.
"Ada sesuatu yang harus aku sampaikan ke kamu Ray."
"Apa itu Al?" Tanya Ryan
"Sebenarnya... Aku sudah ada pacar..."
Terdiam sejenak.
"Kami jadian sebulan yang lalu."
Kembali mereka terdiam.
"Aku juga mau menyampaikan sesuatu Al." Kata Ryan kemudian.
Alabaster melihat Ryan dengan wajah bertanya.
"Aku pun juga sudah ada pasangan, kurang lebih jadiannya sama kayak kamu, sebulan yang lalu."
Awkward moment, mereka berdua kembali terdiam tanpa ada seorangpun yang tahu bagaimana memecahkan kebekuan yang tiba-tiba muncul diantara mereka berdua.
"Al..." akhirnya Ryan yang pertama kali memecah kebekuan
"Hmm..." Alabaster hanya membalas dengan deheman.
"So..." kata Ryan lagi.
Tangan Ryan terulur, mengelus perlahan punggung Alabaster.
Sejenak kemudian.
"What the heck..."
Alabaster meraih tangan Ryan, di lumatnya bibir Ryan dengan bibirnya. Malam itu mereka kembali bergumul untuk keempat kalinya.
Sabtu, 20 April 2013
Stuart's Travel: Hadiah Dari Stuart
Alasan kenapa aku berharap Stuart bisa main ke Solo libur long weekend akhir bulan Maret kemarin adalah karena pada akhir Maret (tepatmya tanggal 30) merupakan hari ulang tahunku. Aku rasa akan sangat menyenangkan kalau merayakan ulang tahun bersama dengan seorang yang dekat denganku. Dan walaupun akhirnya Stuart main ke Solo nya seminggu sebelumnya namun rasa senang dan excitement nya tidak kalah.
Ketika aku ke Bandung dulu, Stuart sempat bertanya tentang berapa lama kami telah berteman. Dan sempat terjadi perdebatan kecil karena aku berpendapat bahwa kami telah berteman selama 6 tahun sementara Stuart berpendapat bahwa pertemanan kami telah terjalin selama 8 tahun, namun perdebatan tersebut berakhir dengan sendirinya.
Orbolan mengenai berapa lama kami telah berteman kembali mengemuka, kali ini aku lah yang memulai obrolan duluan.
"Stu... kita temenan udah berapa lama ya?"
Setelah berpikir beberapa saat, Stuart menjawab.
"Uhmm... Berapa ya... Lupa..."
"Kayaknya udah hampir 10 tahun deh." Kataku.
"Iya yah?" Kata Stuart dengan tenang.
Kami berdua terdiam, dan tiba-tiba saya tersadarkan bahwa yang penting adalah bukan berapa lama waktu yang kami jalani dalam pertemanan kami, namun pertemanan kami itu sendirilah yang paling penting.
Pertemanan diantara kami telah menjalani sebuah perjalanan yang panjang, naik dan turun dengan berbagai macam konflik yang muncul, namun pada akhirnya, disinilah kami sekarang masih menjalin tali silaturahmi satu sama lain. Bagiku Stuart lebih dari sekedar teman, dia adalah seorang sahabat, dia adalah seorang saudara.
Pertemanan, persahabatan serta persaudaraan yang terjalin selama ini lah hadiah terbaik yang bisa seseorang berikan sebagai hadiah ulang tahun bagiku.
Dulu, pernah juga tercetus obrolan bahwa suatu saat nanti ketika kami berdua telah tua, kami tetap menjalin tali silaturahmi diantara kami (sempat juga terlintas dalam benak seru juga kali ya klo besanan - tapi apa daya aku tak punya niatan untuk nikah sama cewek :p)
Seseorang yang menjalin pertemanan, persahabatan dan juga persaudaraan tidaklah mudah untuk ditemukan, dan aku bersyukur karenanya, memiliki seseorang tersebut.
CATATAN:
Foto dibawah yang mirip kecebong/ sperma raksasa adalah Otomatone, alat musik ala-ala yang kami beli bersama sebelum Stuart pulang kembali ke Bandung buat lucu-lucuan. Susah maininnya >_____<"
Selasa, 16 April 2013
Restu Orang Tua
Hari ini Findarato ada janji makan siang dengan Alabaster, teman masa SMA nya dulu. Mereka bertemu di salah satu warung bakso terkenal di kota Solo. Sambil makan mereka pun ngobrol.
"Gimana kabarnya Fin? Kapan kawin? Aku udah punya buntut dua lho..." Kata Alabaster dengan mimik wajah antara campuran kepo dan ketawa (nah lho?)
"Kawin sih udah, nikahnya yang belum hehehe..." kata Findarato mengeluarkan guyonan lama nan garing itu.
"Serius Fin, emang kenapa alasannya? Belum nemu yang cocok?"
"Uhmm... sebenarnya udah sih ketemu yang cocok..."
"Terus?" Makin kepo deh si Alabaster.
"Nunggu restu dari orang tua." Kata Findarato sambil tersenyum.
"Kenapa emangnya? Beda agama kah?" Cecar Alabaster.
"Enggak, kita seagama koq, dia juga rajin beribadah."
"Terus kenapa orang tua belum memberi restu?"
"Kita... sama Al." kata Findarato.
"Sama? Sama gimana maksudnya?"
"Sama-sama laki-laki maksudnya." Kata Findarato kalem.
Tiba-tiba si Alabaster keselek bakso dan gak bertanya lagi.
Senin, 15 April 2013
Stuart's Travel: Much A Do About Ngrumpi
"Fin, aku kangen deh ngobrol sama kamu, I mean ngobrol yang bener ngobrol." Kata Stuart suatu hari.
Emang bener sih, kami jadi jarang ngobrol akhir-akhir ini, tidak seperti dulu yang bisa ngobrol panjang lebar lewat YM ataupun forum. Walaupun sekarang ada FB, twitter, skype, WA, LINE ataupun KakaoTalk, namun kesempatan untuk ngobrol tidaklah sebanyak dulu. Dan kalaupun ada tidak se bebas dulu.
Dan ketika akhirnya Stuart bermain ke kota Solo, banyak waktu yang kami habiskan untuk ngobrol berdua. Jumat malam, sesampai kami di rumah, kami ngobrol sampaj jauh malam, entah sampai pukul berapa tak seorangpun dari kami yang menyadarinya. Yang aku tahu tiba-tiba saja Stuart sudah melingkar di samping saya, menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dengan suara mengantuknya.
"Udah tidur gih Stu, kamu udah nggantuk tuh." Kataku.
"Enggak koq... Aku belum nggantuk." Kata Stuart dengan suara nggantuk dan mata yang udah 5 watt.
"Udah tidur aja yuk, besok aku juga harus masuk pagi." Kataku lagi, dan kali ini Stuart nurut, dia beringsut ke tempat tidur di sebelah.
Pun demikian juga hari Minggu nya, hari Minggu terutama di tempatku (lebih spesifik lagi kamar ku) merupakan Hari Mager Sedunia, pagi-pagi bangun cuman untuk membuka jendela dan menghidupkan TV, untuk kemudian balik tidur lagi. Bangun lagi entah udah pukul 9 atau 10, lanjut sarapan, ngobrol di teras kamar, balik lagi kedalam kamar untuk ngobrol sambil copy file dari HD eksternal yang dibawa Stuart.
Dan itu yang kami lakukan sepanjang Minggu pagi - sore, sebuah hal yang sederhana, "hanya" ngobrol, ngrumpi tentang berbagai macam hal kecil yang tidak penting (well... kami tidak ngobrol tentang bagaimana menyelamatkan dunia dari serangan negara Api misalnya - halah). Tapi hal sederhana itu menyenangkan dan ngangenin untuk dilakukan.
Aku juga kangen ngobrol sama Stuart :")
Minggu, 14 April 2013
Sama Siapa?
Allistair lagi asyik mainin laptop di kamarnya Ryan (ingat ya laptop yang dimainin bukan yang lain :D) sementara Ryan menemani di sebelah sambil mengelus-elus perut Allistair.
"Jangan ah Ray, geli... " kata Allistair sambil menepis tangan Ryan.
"Habis perut kamu seksi sih..." Kata Ryan sambil nyengir.
"Ish... seksi gimana orang perut kayak orang hamil lima bulan gini dibilang seksi." Kata Allistair sambil pasang tampang manyun nggambek.
Tiba-tiba Ryan berdiri, kemudian menatap wajah Allistair.
"Katakan padaku Al, sama siapa?" Katanya memasang tampang serius
Allistair bengong
"Hoe??? Maksudnya?"
"Kita pacaran belum ada sebulan, tapi kamu sudah hamil 5 bulan, katakan padaku siapa bapak dari anak ini Al???" Kata Ryan dengan nada dan mimik ala sinetron deramah.
Bengong sejenak
"Aku gugurin aja klo gitu ya Ray?" Kata Allistair dengan mimik wajah tak kalah serius.
Jumat, 12 April 2013
Dikocok Dulu
Hari ini Allistair dan Ryan kencan makan siang bareng, berhubung kerjaan cukup banyak akhirnya diputuskan makan siang di pedestrian di depan kantor Allistair (oh iya latar belakang ceritanya di kota Solo, dan di kota Solo banyak tempat buat bersantai di sepanjang jl Slamet Riyadi - jyah dibahas)
Ryan menunggu di salah satu sudut pedestrian kota Solo lengkap membawa tas plastik berisi sandwich dan minuman. Tak berapa lama Allistair pun menghampiri. Sambil menikmati sandwich yang dibawa Ryan, Allistair bertanya:
"Tumben minum kopi?" Katanya sambil menunjuk 2 kemasan tetra pack kopi yang ada di kantong plastik.
"Iya nih, masih nggantuk banget gegara semalam kita bergadang sampe malam."
"Koq ada 2?" Tanya Allistair lagi.
"Iya, di minimarket *sebut nama minimarket* lagi ada promo, beli 2 lebih murah."
"Oh... Buat aku satu ya???" Kata Allistair dengan nada manja.
"Boleh..." Kata Ryan sambil mengulurkan 1 kemasan kopi.
"Jangan lupa dikocok dulu." Katanya menambahkan.
"Harus dikocok yah?" Tanya Allistair.
"Iya, biar lebih enak." Jawab Ryan.
Allistair kemudian meletakkan kemasan kopi nya dan kemudian membuka sabuk celananya.
"Kamu ngapain???" Kata Ryan sambil mencegah Allistair melanjutkan aksinya.
"Lah? Katanya harus dikocok dulu biar enak?" Kata Allistair dengan muka polos.
"Kopinya Al, kopinya!!!!!" Kata Ryan dengan gemas.
Foto Seksi
Hubungan antara Allistair dan Ryan lagi hangat-hangatnya, tiada hari tanpa kemesraan diantara mereka berdua. Namanya juga baru pacaran, jadi ya gitu deh...
Suatu hari, mereka berdua tengah chat WA. Tengah asyik-asyiknya chat, tiba-tiba Allistair bertanya sesuatu.
"Ray... Aku boleh minta sesuatu nggak?"
"Minta apa Al?" Jawab Ryan
"Kirimin aku foto kamu dong..."
"Lah? Pan udah ada tuh yang di avatar?"
"Nggak mau... Aku maunya foto seksi kamu." Tulis Allistair sambil tak lupa menambahkan emot cemberut.
"Oh bentar..."
Tak lama kemudian Ryan mengirimkan fotonya tengah monyong ala-ala anak alay.
"Foto seksi Ray... Bukan foto alay..." Tulis Allistair (tambahan emot orang dengan keringat segedhe gaban)
"Uhmm... Emang foto seksi yang dimaksud Al yang seperti apa yah?"
"Aku maunya foto kamu yang lagi telanjang." Jawab Allistair (pasang emot orang dengan hati di kedua matanya)
"Tapi Al... Aku gak punya foto kayak gituan." Jawab Ryan.
"NGGAK MAU... POKOKNYA HARUS!" jawab Allistair (capslock rusak + emot cemberut beberapa biji)
Jeda beberapa saat.
"Yaudah deh... Demi kamu..." Jawab Ryan sambil mengirimkan foto.
Tak berapa lama kemudian.
"Ray...."
"Kenapa Al?"
"Yandak foto telanjang kamu pas bayi juga kali Ray!!!!!" (Emot cemberut plus orang marah lempar bangku).
NOTE:
Klo ada orang yang kayak Ryan ini, I would love to meet him deh :))
Selasa, 09 April 2013
Stuart's Travel: Trip To Candi Sukuh
![]() |
Tiket Masuk Candi Sukuh, cuman 3 ribu perak! |
![]() |
Sate Kelinci yang tampilan dan rasa mirip dengan sate ayam |
Oh iya, kalau pergi ke daerah lereng Lawu, entah itu Ngargoyoso ataupun Tawangmangu kita akan banyak menemukan banyak warung yang menjual sate, baik sate ayam, kambing, kelinci ataupun... landak. Dan sewaktu aku bilang tentang sate landak kepada Stuart, dia bilang.
"Nggak deh, terima kasih, nggak berminat untuk mencicipi, cukup tahu aja."
Hahahaha....
Kurang lebih 30 menit kami menunggu, akhirnya hujan reda juga. Dan seperti tanpa ada apa-apa, tiba-tiba matahari bersinar dengan cerahnya, awan tebal yang tadi menggantung di langit menghilang entah kemana.
![]() |
Gerbang Candi Sukuh |
Yang pertama kali menarik perhatian kita ketika melihat bangunan candi Sukuh adalah bentuk bangunannya yang tidak biasa. Candi Sukuh merupakan candi Hindu, namun bentuknya tidak seperti candi Hindu pada umumnya yang berbentuk kerucut, candi Sukuh berbentuk piramida terpotong, sama seperti piramida suku Maya. Dan bukan hanya itu saja, ornamen-ornamen yang ada di sana (patung dan juga relief) menggambarkan beberapa kebudayaan yang berbeda, ada relief burung phoenix dan rumah khas Cina, ada patung manusia bersayap yang sekilas mirip dengan patung Mesir (sayangnya bagian kepala tidak ada sehingga tidak tahu apakah kepalanya berbentuk kepala orang ataupun kepala burung).
![]() |
Bangunan Utama Candi |
Tidak ada ruangan di dalam candi. Hanya ada tumpukan batu berbentuk kerucut yang terpotong dengan alur anak tangga terjal menuju keatas. Di bagian atas candi hanya area yang tidak terlalu luas (sekitar 4 x 4 m) dan tak ada hiasan apapun (patung atau yang lainnya). Hanya ada tempat dupa/ kemenyan yang rupanya merupakan pusat ritual di candi tersebut.
Ada kejadian unik sewaktu kami berdua berada di atas atas candi, ketika kami tengah asyik istirahat dan menikmati pemandangan di sekeliling kami, tiba-tiba ada seorang laki-laki ikutan naik disitu. Awalnya aku pikir dia salah satu wisatawan, tapi 5 menit berlalu, laki-laki tersebut terdiam dengan tekun di depan tempat dupa. Pas aku lirik, ternyata dia tengah melakukan ritual.
Wedew... langsung merinding bulu kuduk melihatnya. Kami berdua kemudian turun dan menikmati keindahan candi Sukuh di bagian bawah.
Orang-orang sering menyebut candi Sukuh sebagai candi porno, hanya gara-gara beberapa ornamen disana menampilkan nudisme, beberapa patung telanjang yang menampilkan organ intim yang tergambar jelas dapat kita temui di beberapa sudut candi Sukuh. Padahal sebenarnya banyak makna dan juga pesan yang ingin disampaikan melalui ornamen-ornamen yang ada di candi Sukuh ini (untuk detail mengenai hal ini bisa dibaca wikipedia)
![]() |
Salah satu ornamen "porno" |
Puas melihat-lihat dan bernarsis ria di candi Sukuh, kami pun akhirnya pulang. Perjalanan pulang juga tak kalah membikin jantung deg-degan, gimana enggak? Kalau sewaktu berangkat deg-degan kuat nggak motornya naik di jalanan berkelok-kelok dengan kemiringan hampir 45 derajat, sekarang giliran saya banyak main rem dan doa super kenceng (dalam hati tapi) agar kami selamat sampai bawah (jauh lebih menegangkan daripada naik roller coaster, mana bawa anak orang pulak).
"Asyik yah tempatnya." kataku kepada Stuart dalam perjalanan turun.
"Iyah, tapi berat juga yah menuju kesini." Jawab Stuart.
"Hohoho... Jangan salah, kita dapat banyak foto untuk avatar twitter dan di twitpic, itu priceless lho." Kataku dengan bercanda.
Stuart cuman tertawa kecil, dan kemudian dia berkata:
"Kesini bareng kamu, itu yang priceless Fin."
Dan aku nggak bisa berkata apa-apa mendengarnya.
Sabtu, 06 April 2013
Teman Tidur Baru
Stuart dan Ryan, dua orang sahabat tengah jalan-jalan berburu diskonan di salah satu mall di kota Solo. Sewaktu lewat di depan toko sprei, Ryan berkata:
"Kita mampir bentar Stu."
"Tumben mau beli sprei." Kata Stuart.
"Hu uh... Kemarin habis dapat temen tidur baru." Kata Ryan cuek sambil memilah dan memilih sprei yang ada.
"Eserius??? Udah ada pacar baru? Koq gak bilang-bilang sih?" Kata Stuart dengan antusias.
"Etapi bukannya kemarin kamu bilang lagi males buat pacaran? Atau jangan-jangan.... Oh... Cuman "teman tidur" yah? Klo cuman "teman tidur" kenapa harus susah-susah beli sprei baru segala sih?" Kata Stuart merepet.
"Bawel deh kayak emak-emak. Kemarin tuh aku habis beli guling baru. Disana g ada sprei bagus makanya aku mau cari disini." Kata Ryan dengan cuek sambil tetap fokus pada tumpukan sprei di rak.
Stuart terdiam sambil manyun.
"Yang item ini bagus nggak Stu? Atau yang gambar Superman aja kali yak? Biar berasa tidur sama Superman terus gitu." Kata Ryan kepada Stuart meminta pendapatnya.
"Ray..." kata Stuart dengan lirih agak-agak dongkol.
"Oh... Yang merah aja yak, biar terkesan romantis gitu. Gimana menurut kamu?" Ryan nyerocos sambil tetep melanjutkan hunting sprei.
"RAYYYYY..." Teriak Stuart dengan nada dongkol.
"Sssst... Apaan sih tereak-tereak, malu tau diliatin orang-orang." Kata Ryan sambil meletakkan telunjuknya ke mulut.
"BODO!!!! Aku pulang!" Kata Stuart sambil keluar dari toko.
Berdoa Dulu
Allistair dan Ryan akhirnya jadian. Dan malam minggu ini first date mereka sebagai sepasang kekasih. Oh iya mereka berprinsip NSBJ (No Sex Before Jadian) jadi kemarin-kemarin ketika mereka nge date pedekate, mereka tidak melakukan hal ini.
Sepulang dari makan, mereka berdua pun kemudian menuju kost Allistair. Begitu pintu tertutup Ryan pun kemudian memeluk dan mencium Allistair.
Ketika dia hendak membuka baju Allistair, tiba-tiba Allistair berkata
"Tunggu dulu..."
"Kenapa sayang?" Kata Ryan dengan napas sedikit memburu
"Jangan lupa berdoa dulu." Kata Allistair.
"Hah?" Ryan menatap Allistair sambil bengong.
"Iya, kata mama klo mau ngapa-ngapain kita harus berdoa dulu. Mau melakukan hubungan kan ada doa khusus tuh." Kata Allistair dengan polos.
"You are amazing you know that Al." Kata Ryan dengan gemes.
Selasa, 02 April 2013
Ada Helm Nggak?
Hari ini Ryan ada first date sama Allistair, cowok incerannya selama ini, mereka tengah chat mengenai rencana date merek.
"Ray, aku nggak ada motor. Nanti kamu bisa jemput aku nggak?" Kata Allistair.
"OK... Mau dijemput dimana?" Kata Ryan
"Di kost aja yak."
"Btw kamu ada helm kan?"
"Uhmm... Ada..."
"OK, see you at seven then."
Pukul 19 kurang dikit Ryan sudah berada di depan kost Allistair. Dengan dandana rapi jali nan menawan hati *bahasanya euwuh banget.*
Dari dalam kamar keluarlah Allistair yang tak kalah rapinya.
"Udah siap berangkat?" Kata Ryan berbasa basi.
"Hayuk..." sahut Allistair.
"Uhmm... Helmnya mana?" Tanya Ryan yang keheranan melihat Allistair keluar kamar tanpa helm.
"Harus di keluarkan sekarang yah?" Tanya Allistair dengan muka agak bingung.
"Yaiyalah... Kan kita udah mau berangkat."
"Yaudah..." kata Allistair sambil membuka tas selempangnya.
"Kamu pilih yang mana?" Katanya menambahkan sambil memperlihatkan isi tasnya. Di dalamnya terdapat beberapa "helm" dengan berbagai macam merk.
Ryan pun melihat Allistair dengan tampang bengong se bengong bengongnya.
Kamis, 28 Maret 2013
Stuart's Travel: Solo At Last!
Rencana Stuart untuk main ke kota Solo sebenarnya udah sejak lama. Sering kita ngobrol
"Gantian yak kamu yang ke Solo. Ntar aku antar muter-muter, menikmati kota Solo."
Akhir tahun kemarin sempat tercetus obrolan untuk Stuart main ke Solo pas long weekend, namun apa daya karena satu dan lain hal, beberapa kali kesempatan long weekend tidak bisa digunakan untuk Stuart main ke sini.
Hingga bulan Januari kemarin, kami berdua ngobrol serius mengenai hal ini.
"Maaf ya Fin, sebenarnya aku pengen banget main ke Solo, tapi apa daya liburan long weekend gak bisa aku pake buat main ke sana."
"Nggak apa-apa lah Stu, mungkin belum waktunya aja. Masih ada banyak kesempatan koq." Kataku mencoba untuk menghibur.
"Tapi aku jadi gak enak sama kamu. Uhmm... Februari besok ada long weekend nggak?"
Aku lihat di kalender dan kemudian menjawab.
"Kayaknya nggak ada deh. Eh iya, akhir Maret ada long weekend tuh. Bisa kamu usahain nggak buat kesini? It's kinda special day for me." Kataku sambil tersenyum.
"Bisa... Bisa..." kata Stuart.
Awal Maret, kami ngobrol lagi.
"Fin... Aku nggak enak deh mau ngomong ke kamu."
"Kenapa emangnya?"
"Jadi gini, temen-temen ngajakin bikin acara pas long weekend besok."
"Oh... Yaudah, gak papa lah, santai saja."
"Tapi kan..."
"Hei... Kita kan kenal juga udah lama, It's OK."
And when I said it's OK, it means it really is ok for me. Bukan hanya sekedar pemanis bibir saja.
"Uhmm... Kalau aku ke Solonya tanggal 22 aja gimana? Ntar aku ijin nggak masuk hari Jum'atnya."
"Boleh... Aku senang kapanpun kamu datang ke sini Stu."
Yah... Mungkin memang harus butuh kenekatan untuk mewujudkan sebuah rencana. Dan seperti yang orang bijak bilang "ketika kita menginginkan sesuatu maka seluruh alam semesta akan membantu kita."
Ijin cuti nya Stuart tidaklah sulit, demikian juga dengan pembelian tiket kereta dan yang lebih membuat aku senang karena pas Stuart kesini kerjaan kantor lagi banyak berkurang, jadi aku bisa menemani Stuart jalan-jalan selama di Solo (hari Sabtu aku tetap masuk kantor). Satu hal lagi cuaca kota Solo tengah cerah-cerahnya jadi tidak menganggu acara jalan-jalan.
Perjalanan dengan kereta memang menyenangkan, tapi apa daya bukan Kereta Api Indonesia namanya kalau tidak pakai acara terlambat. Jadwal pukul 16.00 WIB kereta udah nyampe di stasiun Balapan molor hingga 4 jam. Tepat pukul 20.00 WIB, kereta api Lodaya baru sampai di stasiun Balapan.
Dari kejauhan aku lihat Stuart melangkah menuju kearah pintu keluar stasiun. Sosok yang sama yang aku ingat dahulu. Tinggi dan kurus (semakin kurus deh kayaknya).
"STUAAART...." dengan hebohnya aku tereak dan melambaikan tangan ke arahnya, tanpa peduli semua orang menengok kearahku dengan tatapan aneh.
Menyesal juga sih aku lupa membawa baliho penyambutan selamat datang, padahal udah aku siapkan jauh-jauh hari sebelumnya (ok yang ini lebay).
Dengan gerakan slow mo (ala-ala film deramah) Stuart berlari kearahku, sambil merentangkan tangannya untuk memeluk. Aku pun merentangkan tangan siap menyambut dengan pelukan (beuh bahasanya). Ku peluk Stuart dengan erat sambil berbisik
"Akhirnya sampai juga kamu disini. Selamat datang di kota Solo."
"Iya..." Jawab Stuart sambil tertawa.
"Gimana perjalanananya tadi?" Tanyaku kemudian.
"Capeeek..." Kata Stuart sambil sedikit manyun.
"Hahaha... Yaudah, kita makan dulu yuk. Kamu pasti lapar."
Kami berdua pergi meninggalkan stasiun Balapan. Aku ajak untuk menikmati nasi liwet, salah satu masakan khas kota Solo. Well it's his first visit, dan memang sudah seharusnya makanan yang Stuart nikmati adalah masakan khas kota Solo. And I'm sooo glad that he like it.
Jumat, 22 Maret 2013
Naik Kereta Api Tut Tut Tut...
Stuart main ke Solo, udah lama sebenarnya Stuart gantian main ke sini, cuman karena kesibukan masing-masing baru kali ini terlaksana. Setelah ngobrol panjang lebar dan lama, akhirnya diputuskan ke sini naik kereta, sama kayak dulu aku main ke Bandung.
Menurut pengalaman naik kereta itu transportasi darat yang paling menyenangkan dibanding naik bus (iye sih lebih enak pake kendaraan sendiri apalagi ada sopirnya kita tinggal leha-leha dibelakang :D
Rencana naik Lodaya pagi, berangkat dari Bandung pukul 08.00 WIB dan nyampe di Solo pukul 16.00 WIB, tapi apa daya rencana tinggal rencana, bukan kereta api Indonesia kalau tidak telat. Pukul 9 lebih Stuart kirim pesan
"Keretanya baru mau berangkat."
Beuh... Telatnya lama bener, nyampe Solo jam berapa? -_______-"
Berhubung berangkatnya telat 1 jam, aku pikir nyampe nya juga bakal telat 1 jam, yah... paling lama 1,5 jam lah ya, jadi pukul 5 kurang sudah nyampe di stasiun Balapan buat jemput. Masuk ke tempat parkir tanyalah aku ke yang jaga
"Lodaya udah nyampe pak?"
"Belom, masih lama." Kata si bapak.
Oh... OK... duduk lah manis di ruang tunggu, sambil melihat kiri kanan depan belakang barangkali ada duit 1 milyar jatuh #eh
"Udah nyampe mana?" Pesan aku kirim ke Stuart.
"Nggak tau..." jawabnya.
Hihihi... Pertanyaan bodoh gue dah.
Tak berapa lama si Stuart kirim pesan lagi.
"Capek duduk gue, pengen cepet nyampe :-|"
Kebayang sih, 8 jam duduk terus diatas kereta bikin pantat tepos se tepos teposnya :p
Yaudahlah ya, berhubung aku sendiri juga ndak tau kapan nyampenya, bertanyalah diriku kepada petugas stasiun.
"Mas, Lodaya nyampe jam berapa yah?"
Si mas diam sejenak, tanya ke rekannya
"Jam 19.45 mas." Katanya dengan sopan.
"19.45 itu jam 8 kurang 15 yah?"
Another stupid question of mine.
"Iya..." jawab si mas sambil kembali tersenyum.
Kirim pesan ke Stuart.
"Stu, infonya nyampe jam 7.45. Sabarkanlah dirimu ya nak."
Sabar sih sabar, tapi pantat udah habis gegara kelamaan duduk. :))
Minggu, 17 Maret 2013
Ketemu Dengan Lelaki Aneh (Lagi)
"Fin.... Gue mau ke Prambanan, ketemuan nyok."
Sebuah pesan singkat saya terima dari si Lelaki Aneh, pas hari libur menjepit kemarin.
Terakhir kita ketemu dia sukses membuat saya sakit perut gegara ketawa dan masuk angin serta kembung gegara nongkrong di teras malem-malem. Saatnya gue balas dendam! Kata gue dalam hati sambil ngakak setan ala-ala mak Lampir #Apeuh
Prambanan, 12 Maret 2013, menjelang sore hari.
Pintu masuk candi dipenuhi oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Tengok ke kiri dan ke kanan mencari-cari makhluk tersebut yang ternyata nyempil bersama rombongannya di dekat loket. Kami kemudian bersitatap.
"Fiiin...." katanya memanggil
"Feii..."
Dan kemudian kami saling berlari menghampiri, dengan tangan terentang dan gerakan slow motion ala-ala film deramah #halah #lebay
Dan saya pun lebih memilih memeluk temennya. Habis lebih cakep sih #DHUARR
*kemudian di bully Fei* hihihi
Anyway, saya pikir dia di Prambanan dalam rangka pemotretan, karena kemarin dia bilang lagi sibuk pemotretan, tapi rupanya bukan.
Lebih kurusan dan lebih segeran klo saya lihat si bapak ini. Masih aja teteup gilanya dan kembali saya sukses dibikin ngakak seharian sama dia.
Yah mau gimana lagi? Orang dia gak ngomong apa-apa aja saya udah ngakak duluan ngeliatnya. Temen-temennya juga seru. Seharian kami ngobrol tentang berbagai macam hal, dari yang aneh-aneh sampai yang lebih aneh lagi :))
Sukses untuk rencana-rencana kedepan kamu Fei, kabar-kabar terus yak :D
P.S. WA nya dibenerin woy...
Sabtu, 16 Maret 2013
Kasih Tak Sampai
"I'm married man Stu." Kata Allison dengan lembut sambil menatap mataku tajam.
Aku terdiam, ku tarik napas dalam-dalam dan ku hembuskan perlahan. Setelah beberapa saat, aku pun berkata.
"I know Al. We talked about it ever since we first met..."
"Dan bagiku itu sebagai sebuah rambu-rambu."
"Not to be involved emotionally with you."
Aku terdiam sejenak, ku lihat Allison yang mendengarkanku dengan sabar, sebuah senyum tersungging di wajahnya.
"Aku mengulangi kesalahan lama, jatuh cinta kepada pria yang telah beristri."
"But me and my foolish heart. Semakin aku menolak, semakin aku menjaga, semakin aku jatuh hati... padamu"
Ku ucapkan semuanya dengan terbata-bata, dan kemudian aku kembali terdiam. Allison masih saja terdiam memandangiku dengan tatapannya yang sayu dan senyuman menghiasi wajahnya.
"Tuhanku... Aku bahkan tak tahu kenapa aku mengungkapkan perasaanku kepadamu."
Kututup wajahku dengan kedua tanganku.
"I shouldn't say it. I should've keep it for myself."
"I have been taken Stu... by my spouse." Kata Allison perlahan.
Kembali aku terdiam.
"I know Al. I wish you both happiness in your married. I'm happy for both of you. She's lucky to have you." Kataku kemudian sambil tersenyum kearah Allison.
"No Stu, I'm the lucky one to have her as my wife." Kata Allison.
Oh Al... Aku menyayangimu dan aku akan selalu menyayangimu. Dari lubuk hati yang paling dalam, aku berharap kebahagiaan untukmu dan keluargamu.
~"~" ~"~" ~"~
NOTE:
Untuk yang tengah galau :)
Jumat, 15 Maret 2013
Exploring Your Partner (Part II)
Sabtu, 09 Maret 2013
Pacaran Ribet!
Elensar dapat kenalan baru, seseorang yang lebih muda darinya dan memiliki pemikiran yang menarik. Berikut cuplikan obrolan mereka.
"Kamu punya pacar?" Tanya si Elensar
"Nggak ada." Jawab si kenalan.
"Oh... Emang type kamu yang kayak apa?" Tanya si Elensar lagi.
"Aku emang nggak nyari pacar."
"Maksudnya?"
"Males buat pacaran. Ribet. Mendingan gini, bebas kemana-mana"
Dan kemudian si kenalan ini bercerita. Dulu dia pernah beberapa kali pacaran, ada yang cuman bertahan beberapa bulan, ada juga yang sampai bertahun-tahun. Namun dari beberapa kali pacaran tersebut dia tidak merasakan kenyamanan selayaknya temen-temennya yang berpacaran.
Dia berpacaran dengan siapa, tidurnya dengan siapa (dan bukan hanya dia saja tapi juga pasangannya). Belum lagi perasaan terkungkung karena dia merasa harus "absen" setiap harinya kepada pasangannya. Dan masih banyak lagi hal-hal yang menurut dia ribet.
Sebuah hubungan melibatkan dua orang, memang tidak mudah untuk menyatukan keduanya dalam satu visi dan misi yang sama (dooh tinggi bener bahasa gue). Perbedaan pasti akan selalu ada. Sebuah hubungan bukan berarti menyamakan pemikiran dua orang menjadi satu, tapi mencari titik tengah dari perbedaan yang ada diantara mereka berdua.
"Boleh tanya lagi nggak?" Tanya si El lagi.
"Tanya apaan?"
"Kalau pas kamu pengen gimana?"
Terdiam sejenak.
"Well... Aku mungkin bukan cowok tertampan di dunia. Tapi aku tidak pernah kesulitan untuk mendapatkan teman kencan di kota ini. Aku punya sarana dan prasarana untuk itu."
"Bukannya lebih enak kalau melakukannya dengan pasangan sendiri?" Kata si El.
"Nggak juga, kayak gini malah lebih variatif." Kata si kenalan dengan santainya.
Si Elensar cuman manggut-manggut kayak boneka hiasan dashboard mobil.
Kamis, 28 Februari 2013
Rejected by God II
Once upon a time (lebay sik, tapi pengalaman ini emang sudah lama berlalu), pas saya libur kerja dan lagi bosennya di rumah, saya main ke rumah seorang teman chat saya di kota sebelah. Tujuannya untuk masak bareng. Well... Cooking is one of stress reliever for me.
Pertama kalinya kita ketemuan secara langsung, dan kita juga ngobrol banyak. Kalau menurut saya dia tipe orang yang sulit untuk dibaca dan dipahami, entah kenapa saya tidak tahu. Dia seorang duda cerai dengan dua orang anak, saya bahkan sempat diajak untuk menjemput anaknya setelah selesai belanja, sebelum pergi ke rumahnya.
Berhubung hari Jumat dan sudah jam 11 lebih saya minta diantar ke masjid. Dia mengantar saya ke masjid dekat rumahnya dan berkata
"Saya tidak sholat."
Ok... Tanpa bertanya saya menuju masjid dan melaksanakan ibadah, sementara dia pergi bersama anaknya. Selesai sholat, saya jalan kaki ke rumahnya (yang cuman berjarak beberapa puluh meter), saya lihat dia sudah ada di rumahnya bersama anak dan seorang wanita paruh baya yang rupanya adalah ibunya.
Setelah basa basi sejenak, acara masak bersama pun dimulai. Masak bersama disini berarti saya yang masak sementara si temen dan ibunya ngeliatin sambil ngobrol bareng (doooh...)
Si ibu ini typikal orang Jawa (Yogja) yang kalem penyabar, dll. Beliau banyak bercerita tentang masa lalu dan keluarganya. Selesai masak dan makan bareng si ibu istirahat bersama cucunya di kamar sementara saya dan si temen ini ngobrol di depan.
Si temen ini bercerita bahwa dia (dulunya) seorang muslim bahkan dia bilang pernah pergi ke tanah suci (dia tidak bilang naik haji atau umroh, dia hanya bilang pergi ke tanah suci), namun sejak beberapa tahun lalu dia berganti kepercayaan (saya lupa Agnostic atau malah Atheis). Namun dia tidak memberi tahu ibunya, jadi setiap hari Jum'at dan Idul Fitri serta Idul Adha dia pergi ke luar rumah seakan-akan beribadah.
Dia bilang alasan dia tidak lagi memeluk agama yang lama karena dia sudah tidak lagi mempercayai dan meyakininya. Dia juga tidak menyatakan kenapa tidak pindah ke agama lain (Kristen, Katolik, Hindu ataupun Buddha)
Apakah dia bahagia dengan hidupnya? Saya tidak tahu dan saya tidak menanyakan hal itu. Yang saya lihat dalam kesehariannya dia cukup mapan (secara finansial dan sosial) dia juga sayang dan akrab dengan anak-anaknya (jadi iri kalau saya dulu saya dan ayah saya seperti itu).
Dia juga bercerita kalau punya pacar cowok, sudah berjalan beberapa bulan, and according to him they love each other.
Dia mengikuti sebuah perkumpulan dari Cina, dia bilang itu bukan agama atau kepercayaan, tapi kalau melihat cara dia menceritakan tentang perkumpulan tersebut, kesan yang saya tangkap seseorang yang tengah bercerita tentang agama/kepercayaannya.
Saya pulang sore harinya, sempat diminta untuk menginap oleh si temen ini ataupun ibunya, tapi karena Sabtunya saya masuk kerja maka saya tolak tawaran tersebut. Oh iya... There's no physical or sexual interaction between us.
Setelah itu kami masih sering berkomunikasi lewat YM, namun sejak ssya off dari YM jadi lost contact. He knows my number, my email and my twitter, but still no communication.
Ssya jadi teringat dengan si mas ini gegara tulisan kemarin. As I said before I don't know apakah dia bahagia dengan kehidupan dia (dengan kucing-kucingan terhadap ibunya) dengan segala yang dia percaya, prinsip-prinsip dia. Saya rasa setiap orang memiliki ukuran sendiri akan sebuah kebahagiaan, yang mana mungkin orang lain menganggapnya aneh.