Kamis, 28 Februari 2013

Rejected by God II

- 2 comments

Once upon a time (lebay sik, tapi pengalaman ini emang sudah lama berlalu), pas saya libur kerja dan lagi bosennya di rumah, saya main ke rumah seorang teman chat saya di kota sebelah. Tujuannya untuk masak bareng. Well... Cooking is one of stress reliever for me.

Pertama kalinya kita ketemuan secara langsung, dan kita juga ngobrol banyak. Kalau menurut saya dia tipe orang yang sulit untuk dibaca dan dipahami, entah kenapa saya tidak tahu. Dia seorang duda cerai dengan dua orang anak, saya bahkan sempat diajak untuk menjemput anaknya setelah selesai belanja, sebelum pergi ke rumahnya.

Berhubung hari Jumat dan sudah jam 11 lebih saya minta diantar ke masjid. Dia mengantar saya ke masjid dekat rumahnya dan berkata

"Saya tidak sholat."

Ok... Tanpa bertanya saya menuju masjid dan melaksanakan ibadah,  sementara dia pergi bersama anaknya. Selesai sholat, saya jalan kaki ke rumahnya (yang cuman berjarak beberapa puluh meter), saya lihat dia sudah ada di rumahnya bersama anak dan seorang wanita paruh baya yang rupanya adalah ibunya.

Setelah basa basi sejenak, acara masak bersama pun dimulai. Masak bersama disini berarti saya yang masak sementara si temen dan ibunya ngeliatin sambil ngobrol bareng (doooh...)

Si ibu ini typikal orang Jawa (Yogja) yang kalem penyabar, dll. Beliau banyak bercerita tentang masa lalu dan keluarganya. Selesai masak dan makan bareng si ibu istirahat bersama cucunya di kamar sementara saya dan si temen ini ngobrol di depan.

Si temen ini bercerita bahwa dia (dulunya) seorang muslim bahkan dia bilang pernah pergi ke tanah suci (dia tidak bilang naik haji atau umroh, dia hanya bilang pergi ke tanah suci), namun sejak beberapa tahun lalu dia berganti kepercayaan (saya lupa Agnostic atau malah Atheis). Namun dia tidak memberi tahu ibunya, jadi setiap hari Jum'at dan Idul Fitri serta Idul Adha dia pergi ke luar rumah seakan-akan beribadah.

Dia bilang alasan dia tidak lagi memeluk agama yang lama karena dia sudah tidak lagi mempercayai dan meyakininya. Dia juga tidak menyatakan kenapa tidak pindah ke agama lain (Kristen, Katolik, Hindu ataupun Buddha)

Apakah dia bahagia dengan hidupnya? Saya tidak tahu dan saya tidak menanyakan hal itu. Yang saya lihat dalam kesehariannya dia cukup mapan (secara finansial dan sosial) dia juga sayang dan akrab dengan anak-anaknya (jadi iri kalau saya dulu saya dan ayah saya seperti itu).

Dia juga bercerita kalau punya pacar cowok, sudah berjalan beberapa bulan, and according to him they love each other.

Dia mengikuti sebuah perkumpulan dari Cina, dia bilang itu bukan agama atau kepercayaan, tapi kalau melihat cara dia menceritakan tentang perkumpulan tersebut, kesan yang saya tangkap seseorang yang tengah bercerita tentang agama/kepercayaannya.

Saya pulang sore harinya, sempat diminta untuk menginap oleh si temen ini ataupun ibunya, tapi karena Sabtunya saya masuk kerja maka saya tolak tawaran tersebut. Oh iya... There's no physical or sexual interaction between us.

Setelah itu kami masih sering berkomunikasi lewat YM, namun sejak ssya off dari YM jadi lost contact. He knows my number, my email and my twitter, but still no communication.

Ssya jadi teringat dengan si mas ini gegara tulisan kemarin. As I said before I don't know apakah dia bahagia dengan kehidupan dia (dengan kucing-kucingan terhadap ibunya) dengan segala yang dia percaya, prinsip-prinsip dia. Saya rasa setiap orang memiliki ukuran sendiri akan sebuah kebahagiaan, yang mana mungkin orang lain menganggapnya aneh.

[Continue reading...]

Rabu, 27 Februari 2013

Rejected by God

- 2 comments

"Fin pernah krisis kepercayaan spiritual nggak?"

Tanya Stuart di suatu sore. Ketika saya tengah mencoba memahami pertanyaan tersebut. Stuart melanjutkan pertanyaannya.

"Soalnya dua temenku yang umurnya 27-30 gitu."

Terdiam sejenak

"Ngerasa ditolak agamanya sendiri."

Sebuah pertanyaan dan pernyataan sederhana, namun tidak mudah untuk menjawabnya.

"Bisa dijelaskan Stu? Aku masih belum bisa nangkap pertanyaan kamu." Kataku akhirnya.

"Karens Islam menolak homoseksual mereka jadi kayak luntur imannya. Malah ada yang ngerasa atheis." Jawab Stuart.

Sepanjang yang saya tahu agama apapun mempercayai bahwa Tuhan tidak pernah salah, termasuk juga dalam menciptakan mahkluk hidup. Dalam Islam disebutkan bahwa manusia adalah mahkluk ciptaan Tuhan paling sempurna, bahkan kedudukannya lebib tinggi dibanding mahkluk lainnya.

Namun demikian tidak ada manusia yang sempurna, setiap manusia pasti memiliki kelemahan dan kekurangannya masing-masing. Dan orientasi seksual salah satu diantaranya.

Dalam psikologi dikenal adanya istilah Penerimaan Diri. Menurut Hurlock penerimaan diri adalah suatu tingkat kemampuan dan keinginan individu untuk hidup dengan segala karakteristik dirinya.

Homoseksualitas memang merupakan takdir, ketetapan dari Sang Pemilik Kehidupan bahkan sejak sebelum kita lahir, tapi bagaimana kita menjalani kehidupan kita sebagai seorang gay adalah sebuah pilihan.

Kita dengan segala kekurangan dan apa yang ada pada diri kita merupakan bagian (kecil) dari rencana besar Tuhan. Tuhan menciptakan manusia dengan segala kekurangannya bukan tanpa arti. Jalani hidup dengan sebaik-baiknya, cari tahu dan temukan peran kita dalam rencana besar Tuhan dalam hidup ini.

Jika kita bisa menerima diri kita apa adanya, saya yakin kita akan bisa mendapatkan kedamaian dalam hidup kita. Kita tidak akan merasa Tuhan tidak adil atau menyalahkan Tuhan atas homoseksualitas kita. Dan tidak akan merasa ditolak oleh agama sendiri.

[Continue reading...]

Selasa, 26 Februari 2013

Exploring Your Partner

- 0 comments
Saya yakin kita pasti sering mendengar bahwa bagian erotis dari seorang pria ada di seluruh tubuh, dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki. Cuman sering kali kebanyakan dari kita lebih memfokuskan diri pada daerah genital.

Tips berikut ini cocok untuk pasangan pada umumnya, sedangkan untuk pasangan yang menyukai BSDM tips-tips berikut kurang pas untuk diterapkan. Berikut tips-tips mengeksporasi pasangan anda .

Rambut/Kepala. Masih ingat ketika kita kecil dan rambut kita dibelai oleh orang tua kita? It feels good doesn't it? Begitu juga kalau kita membelai rambut pasangan kita. Membelai rambut dengan lembut bisa menghilangkan stress dan dan bersifat menenangkan. Sisir rambut pasangan anda dengan jari-jari anda sambil sesekali pijat kulit kepalanya. Bagian yang paling sensitif: daerah tengah dan belakang kepala.

Dahi. Kecup perlahan dahi pasangan anda, take your time no need to rush. Kombinasikan dengan gerakan membelai rambut pasangan anda. 

Alis. Usap perlahan alis pasangan anda dengan ujung jari atau punggung jari, bisa juga dikombinasikan dengan kecupan ringan.

Mata. Berikan kecupan ringan saat pasangan anda menutup matanya, it might a good surprise him.

Telinga. Ada banyak cara untuk merangsang bagian ini, berikan kecupan ringan di bagian belakang telinga pasangan anda, selain kecupan bisa juga berupa sentuhan/belaian perlahan atau bahkan jilatan-jilatan kecil di bagian tersebut. Selain bagian belakang telinga, bagian depan telinga/cuping telinga juga bisa dirangsang dengan gerakan serupa. Gigit perlahan bagian telinga pasangan anda, tapi ingat jangan terlalu bersemangat nanti putus telinganya. Lakukan saat anda melakukan penetrasi, kombinasi keduanya akan mempercepat pasangan anda mencapai orgasme. Bisikkan kata-kata romantis di telinga pasangan anda, tapi hati-hati dengan tiga kata sakti "I Love You" it could be a turn on or turn off. Depends on your sex partner.

Urat nadi leher. Rangsang bagian ini dengan sentuhan perlahan, kecupan maupun jilatan. Bagian ini juga sering sebagai sasaran cupang. It's quite fun untuk meninggalkan jejak di tubuh pasangan kita, paing juga kena gampar setelahnya :p

Bibir. Ciuman di bibir bisa menjadi ukuran seberapa dalam hubungan antara dua orang, pasangan tetap biasanya tidak keberatan untuk berciuman, sementara pasangan ONS sering kali menghindari ciuman bibir, terlebih ciuman bibir yang disertai dengan kontak mata. Ada banyak cara berciuman dari yang lembut (light kiss) sampai dengan deep kiss/ French kiss.

Tengkuk. Jika anda suka melakukan doggie style, cobalah sesekali mengecup, mencium atau bahkan menggigit tengkuk pasangan (dengan lembut tentu saja) ketika tengah melakukan penetrasi, and see what happen then.

Yang tidak kalah penting adalah, kontak mata dengan pasangan anda. Apapun yang anda lakukan, karena anda bisa berkomunikasi dengan pasangan anda melalui kontak mata tersebut.

Untuk bagian tubuh lain, bersambung pada tulisan berikutnya :D
[Continue reading...]

Top Apa Bottom?

- 2 comments
Teman saya Stuart (bukan nama sebenarnya) rupanya tengah mengalami masa curiosity dimana dia banyak bertanya dan bertanya. Salah satu pertanyaan dia adalah sebagai berikut:

"Sebagai seorang versatile, kamu lebih menikmati menjadi top apa bottom?"

Waduh... Pertanyaannya koq mendadak gini, lagian berat amat jawabnya.

Butuh waktu agak lama sebelum saya menjawab pertanyaan tersebut. Well... I consider myself as a versatile person, kalau dipikir-pikir kemaruk yah orang yang mengaku versatile, karena bisa jadi top dan juga bottom. 

Prakteknya selama beberapa kali berhubungan seksual, saya lebih banyak berperan sebagai seorang top, dan hanya sekali menjadi seorang bottom. Pengalaman sekali tersebut udah lama berlalu dan ada 2 alasan yang mendasarinya pertama karena penasaran "Gimana rasanya jadi bottom?" Yang kedua karena pasangan seks saya tersebut mengklaim bahwa dia akan memberikan kenikmatan bla, bla, bla. Persis kayak orang jualan obat di pasar :))

Oh iya, pasangan saya tadi also consider himself as a versatile #wajibditulis #halah

Dan ketika itu terjadi, well... frankly speaking I don't enjoy it, at all... Entah karena saya yang merasa tidak nyaman, atau karena pasangan saya yang kurang jago, tidak sesuai dengan iklannya. Atau mungkin faktor yang lain.

Menjawab pertanyaan Stuart tadi, walaupun terkadang sering terbersit keinginan untuk berganti peran sebagai bottom.  Sampai sekarang saya lebih menikmati peran sebagai top.

I supposed sex role is a personal matter. As long as we enjoy it, then be it.
[Continue reading...]

Senin, 25 Februari 2013

Have Fun In Bed

- 2 comments
Sex is fun ketika dua orang yang menjalaninya menikmati kegiatan tersebut. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar sex bukan hanya fun untuk kita tapi juga untuk pasangan kita. 

Well... Sesekali bikin postingan ala-ala cosmopolitan. Semoga bermanfaat :D

  1. Bed talk. Bed talk disini diartikan sebagai obrolan mengenai kegiatan seksual, bukan hanya obrolan yang terjadi di ranjang. Tak orang yang walaupun sudah lama berpasangan namun merasa sungkan, malas, atau tidak nyaman untuk berbicara mengenai seks dengan dengan pasangannya. Padahal dengan ngobrol kita bisa saling mengetahui, apa yang disuka dan tidak disukai atau keinginan (fantasi seksual) dari pasangan kita. It's quite tricky and fun to have conversation about sex with our partner. Try it and you'll love it :D
  2. Explore your partner. Sering kita mendengar dan juga membaca bahwa ada banyak area sensitif sensitif di tubuh seorang lelaki, bukan hanya di area genitalnya saja, dari mulai ujung kepala sampai ujung kaki. Dan masing-masing orang mempunyai daerah sensitif masing-masing. Cobalah untuk menjelajahi tubuh pasangan anda, temukan area paling sensitif dari dia. Gunakan seluruh indera yang anda punya. And you might be surprise what you will find. (lebih lanjut mengenai hal ini akan dibahas di postingan berikutnya, well... Hopefully :p).
  3. Read The Sign. Terkadang seseorang kesulitan mengekspresikan perasaan dia secara lisan. Tapi kita bisa membacanya dari ekspresi baik wajah maupun bahasa tubuh dia, apakah pasangan kita suka atau tidak dengan apa yang kita lakukan. Tak ada salahnya juga kalau kita bertanya "Kau suka dengan apa yang aku lakukan kepadamu?"
  4. Surprise him. Hampir semua orang menyukai kejutan, demikian juga dengan kejutan diatas ranjang. Wearing a sexy underwear, bite him, tickling him in his sensitive area could turn him more.
  5. Perfect Timing. Apapun yang anda lakukan pastikan anda melakukannya di saat yang tepat. Jangan sampai terjadi kejutan yang anda berikan, bukannya semakin membuat dia panas, tapi justru memadamkan api yang tengah membara *tsah bahasanya*
  6. Don't Be Selfish. Jangan hanya memikirkan kenikmatan diri sendiri, pikirkan juga bagaimana kita bisa memuaskan pasangan kita.
  7. Tease Him. Banyak hal yang bisa kita gunakan untuk "menggoda" pasangan kita, sexy texting, phone call, or conversation. Goda menggoda ini tak melulu harus yang bersifat vulgar. Sebuah pesan pendek "Can't wait for tonight" bisa menjadi sebuah godaan. Pesan tersebut akan membuat dia penasaran, apa yang nanti akan terjadi, apa yang terlah anda siapkan nanti malam. Dan itu sudah membuatnya membara, bahkan sebelum bertempur.
Dari ke tujuh hal tersebut diatas, intinya adalah komunikasi dengan pasangan. Dengan adanya komunikasi yang baik, maka akan tercipta hubungan yang baik pula, termasuk hubungan di ranjang. H
[Continue reading...]

Selasa, 19 Februari 2013

Dear Allison

- 0 comments

Aku tengah asyik menulis di teras kamar ketika tiba-tiba kurasakan angin dingin berhembus di tengkukku. Cuaca sore ini memang mendung, namun entah kenapa, rasanya angin yang barusan berhembus berbeda.

Aku teringat padamu Al, teringat apa yang kau pernah katakan dulu.

"Kita akan tetap terus berkomunikasi, walaupun jarak dan waktu memisahkan kita. Akan ku kirimkan pesan melalui udara, melalui angin, kau akan tetap bisa mendengarku, merasakan kehadiranku."

Al... Kau kah itu yang barusan mengirimkan pesan kepadaku? Mencium tengkukku seperti yang biasa kau lakukan dulu. Mengejutkanku dengan mencium tengkukku dari belakang ketika aku tengah asyik menulis.

Al... Aku senang kau masih mau menyapaku, aku senang kau masih memperhatikanku. Menjagaku. Aku baik-baik saja Al. You were right, Ryan is such a nice person. He's taking care of me very well. Membantuku keluar dari kesedihan karena kehilanganmu. Dan membuatku merasakan lagi arti dicintai dan mencintai.

Ku hela napas panjang. Ku dengar suara langkah kaki mendekat dari belakang.

"Stu? Kau tidak apa-apa? Dari tadi aku panggil kau tidak menyahut." Kata Ryan sambil memegang bahulu.

"Al barusan menyapa." Kataku tersenyum melihat kearah Ryan.

Ryan duduk di sampingku, mengenggam tanganku dan kemudian berkata.

"Nanti malam kita berdoa untuk Al."

Al... Terima kasih untuk semuanya, sekarang kau bisa beristirahat dengan tenang.

NOTE:
Sequel dari cerita Happy Christmas Stu

[Continue reading...]

Senin, 18 Februari 2013

Dear Stuart,

- 0 comments

Hari ini aku bertemu dengan seseorang yang sangat mirip denganmu. Begitu miripnya hingga aku kira itu kamu. Kulihat dengan seksama, ku perhatikan baik-baik. But alas... It wasn't you :(

Dan rasa kangen yang selama ini aku pendam, tiba-tiba membuncah.
Aku kangen jalan-jalan bareng sama kamu, aku kangen nyobain makanan-makanan aneh di wedangan sama kamu. Burung puyuh bakar, wedang jahe, sayur tumis yang pedesnya minta ampun. Sambal-entah-apa-namanya yang nampol habis.

Stu, malam ini aku tak bisa tidur. Terbayang kembali kebersamaan kita. Menikmati suasana kotamu di waktu malam berdua sama kamu, ngobrol ngalor ngidul sama kamu. Aku kangen hal-hal kecil tersebut, hal-hal kecil yang aku lakukan bersama kamu.

Stu, aku kangen kamu >_<

[Continue reading...]

Sabtu, 09 Februari 2013

Video I Watch Many Time

- 0 comments

It is nice to know how they works, the idea, the process and the journey on making music. Truly inspiring :)
[Continue reading...]

Kamis, 07 Februari 2013

Pertanyaan Haruka

- 0 comments

Sore yang cerah, kuhabiskan dengan bersantai di teras kamar sambil membaca buku kesukaanku. Tengahbaku asyik membaca, seorang gadis kecil menghampiriku dengan setumpuk buku ditangannya, dia Haruka tetanggaku.

"Lagi apa Fin?" Katanya menyapa sambil duduk di kursi disebelahku.

"Lagi santai aja sambil baca buku." Jawabku sambil memperlihatkan buku yang tengah aku baca.

"Uhmm... Boleh tanya ndak?" Katanya sambil tersenyum simpul.

"Sure, go ahead I'll try my best to answer your question." Jawabku.

"Cinta sama sayang itu beda ndak?"

Wedew... What an unexpected question. Awalnya aku pikir dia bakal bertanya mengenai tugas sekolah seperti biasa. Tak aku sangka anak berusia 15 tahun bertanya pertanyaan seperti itu.

"Beda lah..." jawabku setelah terdiam sejenak.

"Bedanya apaan?" Tanyanya lagi.

"Mau tau aja? Apa mau tau banget?" Kataku menggoda

"Ih... Gitu deh..." Kata Haruka sambil pura-pura nggambek.

"Hahaha..." Aku tertawa melihat tampangnya yang tengah cemberut.

I think I know the difference between those two, tapi itu bukan sesuatu yang mudah untuk dijelaskan, terlebih kepada seorang anak yang baru berusia 15 tahun.

"Well... Sayang itu kadarnya lebih dalam daripada cinta, rasa ssayang juga cakupannya lebih luas daripada cinta. Sayang adalah cinta yang lebih mendalam, bukan hanya sekedar suka dan nafsu." Kataku kemudian.

Kembali kami terdiam, Haru terlihat berpikir, kemudian dia bertanya lagi.

"Berarti... Cinta sama aja dengan nafsu?"

"Bukan juga, cinta dan nafsu itu dua hal yang berbeda. Tapi terkadang orang sering mencampuradukkan antara nafsu dengan cinta. Kalau kita peringkat nafsu berada pada peringkat paling bawah, diatasnya rasa suka, kemudian cinta baru terakhir rasa sayang." Kataku mencoba menjelaskan.

"Oh begitu...." Katanya sambil mengangguk-anggukkan kepala.

"Tumben kamu tanya seperti itu? Lagi jatuh cinta ya....?" Kataku sambil tersenyum menggoda.

"Ada deh... Mau tauuuu ajah." Katanya dengan mimik lucu

Dan aku cuman ketawa melihatnya.

"Udah ah Fin, aku mau belajar bareng. Dah Fin... Makasih yak." Kata Haru sambil melenggang pergi.

[Continue reading...]

Selasa, 05 Februari 2013

Cerita IV : Liner Note

- 3 comments

Dalam hidup kita mempunyai pegangan, prinsip, nilai atau apapun itu namanya, dan kita akan sering bertemu dengan orang yang berbeda bahkan berseberangan prinsip dengan kita. Namun perbedaan tersebut tidak menghalami untuk menjadi dekat baik sebagai teman atau lebih. Dan who knows, kita akan bertemu dengan seseorang atau suatu hal yang menyebabkan kita mengubah prinsip kita tersebut.

That's the main idea yang saya coba ungkapkan di Cerita IV ini. Ide awal cerita ini datang di pertengahan bulan Desember kemarin, terinspirasi oleh kisah masa lalu dan obrolan dengan seorang kawan,dengan berjalanannya waktu sering timbul dan tenggelam membentuk dirinya. But still saya belum bisa melihatnya dengan jelas secara utuh.

Hingga saat saya menonton film Intouchable kemarin, entah karena cerita dari filmnya yang menarik atau orang yang menemani saya yang menginspirasi saya. I have found the missing link.

And so the stories goes and I type them.

Cerita ini sebuah ucapan terima kasih untuk B karena pernah berbagi kisah hidup dengan saya dan sebagai permintaan maaf atas apa yang telah terjadi.

[Continue reading...]

Cerita IV Part 3

- 0 comments

Hampir 30 menit kami menunggu pesanan kami untuk diantar. Sambil menunggu, seperti biasa mas Al menanyakan kabar dan kerjaan gue. Ketika kami tengah asyik ngobrol pesanan kami diantar.

Satu gurame bakar ukuran besar, satu cobek sambal, lalapan, satu porsi sayur asem kesukaan mas Al, dan seporsi bakwan jagung pesenan gue. Seperti biasa, nasi merah untuk mas Al dan nasi putih untuk gue.

Pernah suatu saat gue mencoba pesan nasi merah, dan gue sama sekali tidak bisa menikmatinya. Mas Al cuman ketawa ngeliat muka aneh gue yang tengah mencoba mengunyah nasi merah.

"Dek Stu ndak usah memaksakan diri, kalau dek Stu ndak suka ndak usah makan." Kata mas Al waktu itu. Dan gue langsung pesan nasi putih pengganti nasi merah :P

"Mas Al mau bakwan jagung?" Kata gue sambil nyengir ngegoda.

"Buat dek Stu aja. Mas ndak tega ngerecokin." Balas mas Al.

Gue (pura-pura) manyun di goda mas Al.

Ketika kami tengah asyik makan, tiba-tiba ada telepon masuk. Cukup lama mas Al ngobrol lewat telepon.

"Dari mamanya anak-anak." Kata mas Al setelah menutup telepon.

~~~

5 bulan yang lalu

"Mas Al lu itu bukan Pak Allison manager produksi di PT X itu yah?" Tanya Ryan sewaktu gue main ke kost dia.

"Yups..." Jawab gue sambil menggeledah kulkas Ryan.

"Seriously?" Nada suara Ryan meninggi dengan mimik wajah tak percaya

Gue cuman nyengir ngeliat dia.

"GUE NGIRI!!!!!" Kata Ryan.

"Sekalinya lu punya pacar dapat orang tajir." Kata Ryan menambahkan dengan muka ditekuk khas dia klo lagi nggambek.

Dan sekali lagi gue cuman nyengir.

"Wait a sec...  Bukannya dia udah married yak?" Tanya Ryan

"Iya..." gue jawab perlahan.

"Dan dia udah punya anak kan?" Tanya Ryan lagi

"Uhmm... hu uh..." jawab gue

"But... But... But..." kata Ryan tergagap

"OMG!!! Elu jadi isteri simpenan dia?" Kata Ryan lagi

"Gak gitu juga kali, lebay deh ih..." kata gue

"Whatever lah, isteri simpanan, kekasih gelap atau apa lah istilahnya." Kata Ryan menambahkan.

Untuk sesaat kami terdiam.

"Kekurangan" dari mas Al bahwa dia sudah menikah dan dia sudah punya anak, sejak awal dia terbuka mengenai hal ini. Dari awal pula gue berjanji pada diri gue sendiri apapun bentuk hubungan gue dengan mas Al gue tidak akan mengambil keuntungan dari hubungan kami.

Secara materi iya, mas Al orang tajir, selain sebagai manajer pemasaran di PT X dia juga punya usaha yang cukup maju, jelas dia lebih dari tercukupi, sementara gue pegawai baru dengan gaji yang pas-pasan, tapi gaji gue cukup buat hidup gue dan gak pernah minta ke mas Al. We're two grown up that share our love, passion to one another nothing more than that.

"Oh Stu..." Kata Ryan lagi

"Well... Kalau gue ya Stu, gue gak akan berhubungan dengan pria beristri, tapi itu gue lho ya..." Kata Ryan

Gue cuman ngelirik sambil berdehem kecil.

"Iye.... Iye... Gue pernah punya affair sama cowok married." Kata Ryan seakan bisa membaca dehemen gue tadi.

"Uhuk..." gantian gue pura-pura batuk.

"IYE... Beberapa kali" Kata Ryan gondok

"Tapi itu kan cuman affair, just for fun gak berlanjut ke sebuah hubungan serius." Kata Ryan membela diri.

Gue gak menjawab. We both know what happen and no need to argue for such thing.

"Oh Stu..." Kata Ryan lagi sambil menghela napas panjang. Kemudian dia meraih tangan gue.

"Gue sahabat lu, gue berharap lu bahagia." Kata Ryan dengan tulus sambil meremas tangan gue.

Bahagia kah gue? Gue gak nggerti, tapi yang jelas gue menjalani semuanya tanpa tekanan.

~~~~

"Gimana kabarnya mbak Merry mas?" Tanyaku kepada mas Al. Mbak Merry adalah nama isteri dari mas Al.

"Baik... Dia lagi belanja, tadi dia nanya mas perlu apa saja." Jawab mas Al.

Aku cuman ber "Oh..." sambil mengangguk-anggukkan kepala.

Mas Al dan mbak Merry sudah menikah selama 20 tahun, anak-anaknya pun sudah mulai remaja. Mas Al seorang ayah yang sayang sama anak-anaknya, sering kali ketika gue chat sama mas Al dia tengah menemani anak-anaknya belajar. Terkadang timbul rasa iri namun terkadang gue justru bersyukur menjadi "bagian" dari keluarga mas Al.

Kami melanjutkan makan kami yang tertunda. Ketika tengah makan, tiba-tiba terlintas pikiran nakal di kepala gue.

"Mas... Kapan-kapan saya main ke rumah mas boleh nggak?" Kata gue sambil tersenyum menggoda.

Selama ini gue memang belum pernah main ke rumah mas Al (yakali gila kali gue sampai berani main ke rumah dia?)

"Boleh... Kenapa tidak?" Jawab mas Al dengan tenang.

"Kalau saya ke tempat mas Al, ntar saya dikenalkan sebagai apa?" Kata gue lagi.

"Dek Stu maunya apa?" Jawab mas Al tetap tenang.

"Apa ya???"

Jyah... gue yang mulai, sekarang gue yang bingung sendiri. Gue ambil sepotong bakwan jagung dan gue kunyah perlahan-lahan.

"Suatu saat mamanya anak-anak juga akan tahu, bukankah lebih baik kalau mas yang memberi tahu dia daripada dia mendengar dari orang lain?" Kata mas Al menjawab diam gue.

"Kalau... Anak-anak mas...?" Tanya gue perlahan.

"Anak-anak sudah gedhe... Sedari dulu mas mengajarkan keterbukaan ke mereka dan sejak dulu pula mas memperlakukan mereka sebagai teman bicara, bukan sebagai anak kecil." Kata mas Al lagi.

Gue terdiam, berbagai macam pikiran dan perasaan campur aduk di pikiran gue. Gue gak bisa ngomong, gue gak ngerti apa yang gue rasakan saat ini.

Gue kunyah bakwan jagung kesukaan gue perlahan-lahan. Gue gak berani melihat mas Al yang tengah memperhatikan gue.

[Continue reading...]
 
Copyright © . Cerita Fin - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger