Kamis, 28 Maret 2013

Stuart's Travel: Solo At Last!

Rencana Stuart untuk main ke kota Solo sebenarnya udah sejak lama. Sering kita ngobrol

"Gantian yak kamu yang ke Solo. Ntar aku antar muter-muter, menikmati kota Solo."

Akhir tahun kemarin sempat tercetus obrolan untuk Stuart main ke Solo pas long weekend, namun apa daya karena satu dan lain hal, beberapa kali kesempatan long weekend tidak bisa digunakan untuk Stuart main ke sini.

Hingga bulan Januari kemarin, kami berdua ngobrol serius mengenai hal ini.

"Maaf ya Fin, sebenarnya aku pengen banget main ke Solo, tapi apa daya liburan long weekend gak bisa aku pake buat main ke sana."

"Nggak apa-apa lah Stu, mungkin belum waktunya aja. Masih ada banyak kesempatan koq." Kataku mencoba untuk menghibur.

"Tapi aku jadi gak enak sama kamu. Uhmm... Februari besok ada long weekend nggak?"

Aku lihat di kalender dan kemudian menjawab.

"Kayaknya nggak ada deh. Eh iya, akhir Maret ada long weekend tuh. Bisa kamu usahain nggak buat kesini? It's kinda special day for me." Kataku sambil tersenyum.

"Bisa... Bisa..." kata Stuart.

Awal Maret, kami ngobrol lagi.

"Fin... Aku nggak enak deh mau ngomong ke kamu."

"Kenapa emangnya?"

"Jadi gini, temen-temen ngajakin bikin acara pas long weekend besok."

"Oh... Yaudah, gak papa lah, santai saja."

"Tapi kan..."

"Hei... Kita kan kenal juga udah lama, It's OK."

And when I said it's OK, it means it really is ok for me. Bukan hanya sekedar pemanis bibir saja.

"Uhmm... Kalau aku ke Solonya tanggal 22 aja gimana? Ntar aku ijin nggak masuk hari Jum'atnya."

"Boleh... Aku senang kapanpun kamu datang ke sini Stu."

Yah... Mungkin memang harus butuh kenekatan untuk mewujudkan sebuah rencana. Dan seperti yang orang bijak bilang "ketika kita menginginkan sesuatu maka seluruh alam semesta akan membantu kita."

Ijin cuti nya Stuart tidaklah sulit, demikian juga dengan pembelian tiket kereta dan yang lebih membuat aku senang karena pas Stuart kesini kerjaan kantor lagi banyak berkurang, jadi aku bisa menemani Stuart jalan-jalan selama di Solo (hari Sabtu aku tetap masuk kantor). Satu hal lagi cuaca kota Solo tengah cerah-cerahnya jadi tidak menganggu acara jalan-jalan.

Perjalanan dengan kereta memang menyenangkan, tapi apa daya bukan Kereta Api Indonesia namanya kalau tidak pakai acara terlambat. Jadwal pukul 16.00 WIB kereta udah nyampe di stasiun Balapan molor hingga 4 jam. Tepat pukul 20.00 WIB, kereta api Lodaya baru sampai di stasiun Balapan.

Dari kejauhan aku lihat Stuart melangkah menuju kearah pintu keluar stasiun. Sosok yang sama yang aku ingat dahulu. Tinggi dan kurus (semakin kurus deh kayaknya).

"STUAAART...." dengan hebohnya aku tereak dan melambaikan tangan ke arahnya, tanpa peduli semua orang menengok kearahku dengan tatapan aneh.

Menyesal juga sih aku lupa membawa baliho penyambutan selamat datang, padahal udah aku siapkan jauh-jauh hari sebelumnya (ok yang ini lebay).

Dengan gerakan slow mo (ala-ala film deramah) Stuart berlari kearahku, sambil merentangkan tangannya untuk memeluk. Aku pun merentangkan tangan siap menyambut dengan pelukan (beuh bahasanya). Ku peluk Stuart dengan erat sambil berbisik

"Akhirnya sampai juga kamu disini. Selamat datang di kota Solo."

"Iya..." Jawab Stuart sambil tertawa.

"Gimana perjalanananya tadi?" Tanyaku kemudian.

"Capeeek..." Kata Stuart sambil sedikit manyun.

"Hahaha... Yaudah, kita makan dulu yuk. Kamu pasti lapar."

Kami berdua pergi meninggalkan stasiun Balapan. Aku ajak untuk menikmati nasi liwet, salah satu masakan khas kota Solo. Well it's his first visit, dan memang sudah seharusnya makanan yang Stuart nikmati adalah masakan khas kota Solo. And I'm sooo glad that he like it.

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © . Cerita Fin - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger