Selasa, 28 Agustus 2012

A Hundred Days Without You

- 0 comments

The memory of a special time with the one you love and a reflection of the loss of that love. Yet it is reminiscence filled with the tenderness of that love, as much as with the saddness of its loss. It is a celebration of that special time, and a lament that it is over.
(Roma Ryan)

Selami ini, saya mencoba untuk hanya mengingat hal-hal baik yang diberikan hidup kepada saya, sedangkan hal-hal yang tidak baik ataupun tidak menyenangkan saya coba untuk tidak di ingat-ingat. 

Sampai suatu saat... Muncul sebuah pertanyaan dari seorang teman.
[Continue reading...]

Senin, 27 Agustus 2012

TweetUp With @Indonesia_Baroe

- 0 comments
Green Tea Latte
For me it's always a pleasure to meet a new friend. Kemarin sore, saya tweet up dengan seorang teman di twitter (@Indonesia_Baroe) yang tengah jalan-jalan di kota Solo. 

Janji ketemuan di salah satu cafe di mall Solo Paragon. Agak-agak telat saya datang karena ada acara reuni dengan teman-teman kampus. Waktu saya datang, sudah numbuh akar tuh dianya =))

Berasa blind date karena baru pertama kali berjumpa, dan blom pernah liat muka satu sama lain (pernah sih dia pasang foto wajah untuk PP twitter dia, tapi ketutupan HP hampir seluruh wajah, sama aja bohong kan?). Dan... Begitu ketemu, aish.... Orangnya sumeh, senyumnya tak lepas mengembang di wajah  sepanjang kita ngobrol. Asli lucuk (pake k). Sedikit gambaran, orangnya chubby-imut-cubitable gitu deh (modus supaya ditraktir lagi xixixi)

Kita ngetem (jyah kayak angkot aja ngetem) di pojokan lantai dua. Duh.... Sofanya tidur-able banget... Begitu pantat nempel langsung nggak pengen berdiri, apalagi karena badan lagi capek habis acara reuni, mana perjalanan agak jauh jadi berasa kayak nempel di kasur rumah.

Kami ngobrol ngalor ngidul, ngetan ngulon. Ngobrolin tentang berbagai macam hal. Berbeda dengan tweet up kemarin, sekarang giliran saya yang banyak ngomong. Mungkin karena pengaruh nggantuk kali yak, jadi meracau gak jelas gitu. Jangan-jangan dia berpikir.

"Mimpi apa gue semalam ketemu sama orang gila yang ngobrol nggak jelas kayak gini. OMG HELP ME!!!!" 

Xixixi... 

Nggak terasa kita ngobrol geje dari jam 2an mpe jam 5.35 sore. Padahal dia harus ngejar kereta jam 5.40. Untungnya Paragon nggak jauh dari Balapan dan sampai di Balapan masih keburu buat naik kereta.

Anyway thanks for the chat yak, good luck buat studinya dan good luck juga buat semuanya. 
[Continue reading...]

Cerita Ketiga (I)

- 0 comments
Berjalan-jalan sore hari apalagi di bulan, menjadi kebiasaan wajib bagi kami berdua, aku dan putri semata wayangku. Menghabiskan waktu menunggu waktu berbuka sambil mencari makanan untuk berbuka. Terlebih sejak aku berpisah dengan ibu dari anakku.

Cahaya Hati, begitu nama yang aku berikan untuk anakku, tampak sangat berbahagia. Tak henti-hentinya dia menunjuk dan meminta ini dan itu. Ah... Seharusnya aku kasih nama Nobita saja dia, penuh dengan permintaan yang harus dipenuhi. Tengah aku sibuk melayani si kunyil ini, mendadak tanpa sengaja aku melihat seorang lelaki yang keluar dari mobil yang diparkir tak jauh dari tempat kami berdiri.

Ah.... Bertahun-tahun sudah berlalu, namun ternyata ingatan akan wajah ini tak jua hilang. Waktu memang berlalu, namun banyak hal yang tidak bisa diubah oleh waktu. Dan dengan segala aksesoris yang ditambahkan oleh waktu, aku masih tetap ingat jelas wajah tersebut.
[Continue reading...]

Minggu, 26 Agustus 2012

Quote

- 0 comments
Kalau aku mati, yang pertama-tama akan kau lakukan, dengan air mata mengalir di pipimu, adalah langsung mulai membuat patung seorang wanita yang sedang berkabung, atau suatu sosok yang menggambarkan kesedihan.

(John Christow)



[Continue reading...]

Cerita Ketiga: Foreword

- 0 comments
Cerita ini sebenarnya sudah ada sebelum cerita kedua. Namun ketika saya tengah meraba-raba awal, pertengahan serta akhir dari cerita ini, cerita kedua masuk dan sudah jadi, mulai dari awal, pertengahan hingga akhir ceritanya sudah terbentuk.

Sedikit lebih berat dibandingkan cerita kedua, hope I can make it to the end. Cerita ini terinspirasi oleh  apa yang terjadi di dunia nyata. Tapi cerita ini adalah fiksi dan tidak sama persis dengan apa yang sebenarnya terjadi. Nama yang saya pakai mungkin masih sama dengan nama yang saya pakai di cerita sebelumnya, tapi berbeda orangnya dan tidak ada hubungannya sama sekali. Terima kasih untuk N dan B (atau yang saya kenal dengan nama itu) yang menjadi inspirasi utama cerita ini.

~Fin~
[Continue reading...]

Tweet Up Bareng Lelaki Aneh

- 4 comments
Jum'at sore kemarin, sekitar jam 6 kurang dikit, saya barusan pulang dari luar kota untuk sebuah urusan. Sampai di rumah buka twitter. Saya liat ada notifikasi DM masuk. Ternyata dari si Lelaki Aneh yang tengah jalan-jalan di kota Solo.

"Eh, gue lagi di Solo Square nih."

"Trus napah?"

"Lu kesini dong"

"Nggak ah, ntar aku jadi obat nyamuk lagi."
[Continue reading...]

Jumat, 24 Agustus 2012

#SementaraItu Di Telepon

- 0 comments
"Adek apa kabar?"

"Baik abang... Abang sendiri gimana?"

"Abang juga baik, adek lagi sakit? Suaranya koq beda?"

"Enggak koq abang biasa aja..."

"Oh iya, Lebaran libur berapa hari?"

"Cuman 3 hari abang, hari Kamis sudah masuk, kalau abang?"

"Abang libur sampai tanggal 27 sayang... Oh iya, liburan kemana aja?"

"Hmmm.... Ke Malaysia... Ke Singapur... Ke Amerika Serikat..."

"Heih.... Nggak ke Jawa?"

"Enggak abang, nggak ada waktu...."

"Yah...."

"Iya... Klo ke Jawa kan paling enggak satu bulan... Sementara klo ke Malaysia, Singapur dan Amerika kan cepat, karena di dalam mimpi..."

"..." *menghela napas panjang*

Note: Versi pendeknya pernah ditulis di twitter
[Continue reading...]

Cerita Kedua - Epilog 2 (Elensar)

- 0 comments
DAMN!!!! Gue kutuk diri gue sendiri. Gue bukan anak bau kencur, gue bukan abege yang baru pertama kali merasakan ciuman. Tapi ciuman yang diberikan Robby membuat gue terpana. Pun ketika gue balas mencium bibir si Robby, bukan dengan ciuman ganas dan penuh nafsu, tapi dengan penuh kelembutan, ingin kurasakan bibir itu  bukan hanya memakannya tapi juga menikmatinya.

Menciumnya sambil menatap matanya, menyaksikannya meleleh dan pasrah. Gue mau we make love, not just have sex. Dan Robby sangat... kooperatif. Gue yang memegang kendali atas pemainan kami and he follow my lead. Seperti terhubung oleh telepati, gue tak perlu susah payah mengkoordinir Robby agar mengikuti kemauan gue. Everything just happen.... ging with the flow.
[Continue reading...]

Kamis, 23 Agustus 2012

Cerita Kedua - Epilog 1 (Robby)

- 0 comments
Aku mulai menyadari sepenuhnya akan "kebengkokanku" ketika aku masuk SMA (telat banget yah?). Walaupun demikian tak banyak yang aku lakukan sehubungan dengan hal itu. Well... Aku googling di internet nyari gambar2 cowok cakep (naked or not naked), menemukan video-video (baik yang bisa di donlot maupun tidak). Membuka akun di beberapa gay network, hanya untuk mengintip member-member situs tersebut #blushing

Tapi di kehidupan nyata, aku hanya berani untuk mengagumi, nge gebet cowok-cowok cakep disekelilingku dan kemudian menjadikannya bahan rumpian dengan temen chat ku yang berasal dari daerah berbeda.
[Continue reading...]

Cerita Kedua (III)

- 0 comments
Gue seneng dan puas, presentasi-presentasi di hari kedua berjalan dengan lancar, gue yakin bakal banyak deal dengan klien-klien perusahaan. Dan semuanya tidak lepas dari bantuan si Robby, anak kecil ini ternyata bisa diandalkan. 


Kelar presentasi, kami masih punya banyak waktu. Selesai mandi dan berganti pakaian, kami berjalan-jalan menelusuri kota S. Robby kembali menjadi dirinya sendiri, seorang mahasiswa kuliahan dengan menggenakan T-Shirt warna cerah dan celana jeans.

Sepanjang perjalanan dia kelihatan senang sekali dan kami sudah seperti kakak beradik. Sekali algi aku dikagumkan oleh Robby, dia menunjukkan tempat-tempat menarik untuk dikunjungi, tempat makan maupun tempat nyaman untuk menikmati kopi sambil menikmati pemandangan orang berlalu lalang.

Sekitar pukul 10 malam kami sudah kembali ke hotel, dengan perut kenyang dan bertas-tas penuh dengan berbagai macam oleh-oleh baik pesanan keluarga Robby maupun untuk teman-teman kantor. Sambil ketawa-ketawa kami menuju lobby untuk meminta kunci kamar kami. Baru beberapa langkah meninggalkan lobby, mendadak Robby berkata.

"Mas... Bisa agak cepat nggak?"

"Kenapa emangnya?"

[Continue reading...]

Senin, 06 Agustus 2012

Cerita Kedua (II)

- 0 comments
Hari ini aku menjalani interview di sebuah perusahaan tempat aku magang nanti. Bukan sebuah yang besar namun banyak dosen yang merekomendasikan untuk magang di sana, terutama bagi mahasiswa yang benar-benar pengen mengasah kemampuannya. Tidak mudah untuk magang di sini, mereka sangat ketat dalam menyaring lamaran yang masuk. Dan Alhamdulillah, hari ini aku berkesempatan untuk interview.

Cukup panjang jalan yang harus aku tempuh untuk bisa magang di perusahaan ini. 2 minggu setelah lamaranku masuk, baru ada panggilan interview, dan itupun ternyata interview 1. Gila… Ini interview apa kuis dosen sik? Pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan staff HRD benar-benar menguras ilmu yang aku pelajari selama ini. Keesokan harinya aku kembali harus menghadapi interview kedua, kali ini bersama wakil direksi, untungnya interview kali ini bersifat umum, tidak sesusah yang kemarin. Dan akhirnya, aku dinyatakan diterima untuk magang di perusahaan tersebut. Tak perlu menunggu lama, aku diharuskan mulai masuk kerja keesokan harinya.
[Continue reading...]

Jumat, 03 Agustus 2012

Cerita Kedua (I)

- 2 comments
Gue pikir setelah semua yang lu lakukan ke gue, gue bakalan hancur. Gue ngerasa sial bener nasib gue, punya pacar banci bajingan. Selama beberapa hari gue kutuk diri gue sendiri atas kebodohan gue yang mengira elu orang baik-baik. DAMN!!!! Gue buang semua jejak lu dari rumah gue, gue hapus lagu-lagu favorit lu dari playlist gue. Semuanya tak tersisa sedikitpun, namun rasa penyesalan dan sakit hati tak bisa hilang semudah aku membuang semua barang-barang yang mengingatkan gue sama dia.

Sampai suatu saat, gue menyadari satu gak bener kalau terus-terusan gini, hidup gue maju kedepan, dan yang sudah terjadi gak bisa menghambat gue untuk hidup. Akhirnya gue bilang.

“Tuhan, aku mau melanjutkan hidupku. Aku tak mau apa yang telah terjadi padaku menjadi penghambatku dan aku tak mau mengingatnya lagi.”
[Continue reading...]
 
Copyright © . Cerita Fin - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger