Sabtu, 16 Maret 2013

Kasih Tak Sampai

"I'm married man Stu." Kata Allison dengan lembut sambil menatap mataku tajam.

Aku terdiam, ku tarik napas dalam-dalam dan ku hembuskan perlahan. Setelah beberapa saat, aku pun berkata.

"I know Al. We talked about it ever since we first met..."

"Dan bagiku itu sebagai sebuah rambu-rambu."

"Not to be involved emotionally with you."

Aku terdiam sejenak, ku lihat Allison yang mendengarkanku dengan sabar, sebuah senyum tersungging di wajahnya.

"Aku mengulangi kesalahan lama, jatuh cinta kepada pria yang telah beristri."

"But me and my foolish heart. Semakin aku menolak, semakin aku menjaga, semakin aku jatuh hati... padamu"

Ku ucapkan semuanya dengan terbata-bata, dan kemudian aku kembali terdiam. Allison masih saja terdiam memandangiku dengan tatapannya yang sayu dan senyuman menghiasi wajahnya.

"Tuhanku... Aku bahkan tak tahu kenapa aku mengungkapkan perasaanku kepadamu."

Kututup wajahku dengan kedua tanganku.

"I shouldn't say it. I should've keep it for myself."

"I have been taken Stu... by my spouse." Kata Allison perlahan.

Kembali aku terdiam.

"I know Al. I wish you both happiness in your married. I'm happy for both of you. She's lucky to have you." Kataku kemudian sambil tersenyum kearah Allison.

"No Stu, I'm the lucky one to have her as my wife." Kata Allison.

Oh Al... Aku menyayangimu dan aku akan selalu menyayangimu. Dari lubuk hati yang paling dalam, aku berharap kebahagiaan untukmu dan keluargamu.

~"~" ~"~" ~"~

NOTE:
Untuk yang tengah galau :)

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © . Cerita Fin - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger