Minggu, 30 Desember 2012

Unplanned Vacation III

Gimana gak kaget klo ngasih taunya mendadak gini. Dan agak-agak gak enak hati juga untuk bilang ke Stuart tentang hal ini. Tapi untungnya Stuart menanggapinya dengan santai.

"Oh... Gak papa." Komentar pendek dari Stuart.

"Great! Bentar lagi dia dateng." Kata Al dengan santai.

APEUH????? Kembali aku cuman bisa menatap Al dengan muka bengong.

"Kita makan dulu aja kali yak, kalian udah makan?" Tanya si Al.

Me: Kembali bengong

"Kita tunggu temen kamu aja." Kata Stuart.

Tak berapa lama menunggu seorang pemuda berjaket dan bercelana jeans menghampiri kami.

"Udah lama nunggunya a'?" Kata si pemuda tersebut kepada Al.

"Belum koq. Oh iya Ryan kenalin temen gue, ini Fin." Sambil menunjuk aku. Dan kemudian aku bersalaman dengan Ryan.

"Dan ini.... temennya Fin." Kata Al. Hampir saja aku terbahak. Aku tau Al bukan tipe orang yang mudah mengingat nama orang dan aku yakin he's already forgot Stuart's name.

Setelah berbasa-basi sejenak.

"Kita makan dimana?" Kata Al

Here we are 4 grown ups man in the middle of a huge mall with dozen of restaurant and we don't know where to eat.

"Terserah aa aja." Kata Ryan.

Al kemudian melihatku dan aku pasang tampang don't-look-at-me-I-know-nothing-here. Kemudian Al ngeliat Stuart dengan wajah bertanya.

"Ngikut aja deh." Kata Stuart pendek.

Setelah diam sejenak. Al berkata

"Kita makan sushi aja klo gitu. Gue tau restoran sushi enak disini."

Kami pun kemudian berjalan beriringan. Al dan Ryan di depan sementara aku dan Stuart mengikiluti mereka di belakang agak jauhan.

"Si Al itu temen kuliah kamu?" Tanya Stuart.

"Oh bukan... Aku kenal dia di milist." Kataku sambil tersenyum. Stuart menampakkan wajah bertanya.

"Tenang dia orangnya baik koq, kita pernah bertemu sebelumnya :D" jawabku.

Akhirnya kami sampai di restoran sushi yang dimaksud. Berhubung aku lihat mereka berdua keliatan masyuk seakan dunia hanya milik mereka, akhirnya aku sibuk ngobrol dengan Stuart. Alhasil 4 orang di satu meja yang sibuk sendiri-sendiri. Gak tau deh gimana orang ngeliat meja kami :))

Seusai makan, aku dan Stuart kembali mengiringi Al dan Ryan nge mall. Keliatan khusuk bener dah ngobrolnya.

"Stu... Si Ryan itu mirip siapa gitu yah." Kataku pada Stuart.

"He eh... Mirip BePe." Kata Stuart kalem.

Aku pun kemudian mencoba mengingat-ingat.

"Oh iya, ya... BePe yang pemain bola itu kan? Ho oh mirip banget." Kataku.

Lumayan lama juga kita nge mall berempat. Atau mungkin lebih tepatnya kami berdua menjadi pengiring date si Al dan Ryan. Tak terasa udah malam aja, tapi PVJ masih rame dan kami belum pengen pulang (susah keluarnya bu...)

Akhirnya kami keluar, kembali ke tempat orang-orang yang lagi main skateboard. Entah siapa yang memulai, kami mengambil tempat duduk yang berbeda. Al dan Ryan di sebelah barat sementara aku dan Stuart di selatan.

"Kayaknya mereka akrab banget yak." Kataku memulai gossip dengan Stuart. Sambil melihat Al dan Ryan yang ngobrol dengan serunya.

"He eh..." Kata Stuart pendek.

"Menurut kamu mereka cocok nggak?" Kataku lagi.

"Kayaknya sih." Jawab Stuart.

Tak berapa lama kami berada di luar. Ketika Al dan Ryan mendatangi kami.

"Kita nonton yuk." Ajak Al

Aku memandang Stuart, setelah ngeliat Stuart nggak keberatan aku pun bilang.

"Boleh..." jawabku.

Kami kemudian menuju bioskop di dalam mall. Kali ini gantian Stuart dan Ryan jalan di depan sementara aku dan Al mengikuti mereka di belakang.

"Kalian bikin sirik tau nggak sih." Kata Al

"Hah? Sirik gimana?" Kataku.

"Lu mesra amat sama Stuart." Kata Al lagi.

Aku melongo.

"Lah...Aku kan ngasih kesempatan buat kamu pedekate sama si Ryan." Jawabku sambil menahan senyum ngeliat wajah si Al.

Kami sampai di depan bioskop, dan kejadian sama berulang. Bingung mau nonton apaan.

"Ini bagus deh." Kata Al sambil nunjuk salah satu poster film.

"Uhm... Temanya terlalu berat Al, pilih yang ringan-ringan aja yak."

Setelah menimbang dan membagi (halah) akhirnya di putuskan nonton film komedi.

Entah karena aku kurang interest dengan filmnya atau karena kecapean, di tengah film aku ketiduran dan tau-tau udah mau habis aja filmnya. Untungnya sih nggak sampai nggorok (at least that's what Stuart said when I asked him ^_^;;)

Udah hampir jam 2 pagi ketika kami keluar dari gedung bioskop. Mall udah sepi dan semua udah pada capek. Kami kemudisn berpisah, aku sama Stuart sementara Al mengantar Ryan pulang.

Sepanjang perjalanan aku dan Stuart nggak banyak ngobrol, kayaknya Stuart juga kecapean sama kayak aku.

"Kira-kira si Al sama Ryan ngapain yak sekarang?" Kataku pada Stuart.

"Ish... kepo ih..." jawab Stuart.

Tak terasa kami sudah sampai di depan penginapan.

"Cepetan tidur gih, besok aku jemput pagi yak." Kata Stuart.

Begitu masuk kamar, aku langsung ambruk ke kasur dan tak perlu menunggu lama untuk terbang ke Negeri Indah Kapuk :))

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © . Cerita Fin - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger