Senin, 24 Desember 2012

Coffee Talk

Kami tengah berada di sebuah kafe si mall; di meja terdapat 2 cangkir kopi dan sepiring cheese cake kesukaanku dan Tiramisu cake kesukaan Stuart. Sesekali kami memperhatikan seorang anak kecil yang tengah bermain di area bermain di samping kafe ditemani baby sitternya. Dia adalah Alistair; anak pertama Stuart.

“Makin nggemesin aja si Stuart Junior. Umur berapa sekarang?” Kataku kepada Stuart.

“Februari ntar 4 tahun.” Jawab Stuart.

“Pasti klo udah gedhe ntar seganteng bapaknya.” Kataku sambil tersenyum lebar menggoda Stuart.

“Tapi gak seganteng kamu Allison.” Gantian Stuart yang menggodaku.

Aku hanya tersenyum malu tak bisa menjawab godaan Stuart.

“Uhmm… Maddy kemana? Koq gak ikutan?” Kataku mengalihkan perhatian.

Maddy adalah isteri Stuart; ibu dari Alistair.

“Girls day out katanya; spa bareng temen-temannya” Kata Stuart sambil ketawa.

“Lagian dia tahu kalau hari ini hari spesial buat kita berdua.” Katanya menambahkan.

Aku terdiam; dengan muka merah padam aku kembali memperhatikan Alistair yang sedang bermain.

Stuart tahu kalau aku mudah malu ketika dia goda. Dan dia juga tahu bagaimana mengalihkan perhatianku dari rasa maluku tersebut.

“Tadi habis beli buku yah? Boleh aku lihat?” Katanya sambil menunjuk tas plastik berisi buku diatas meja.”

“Boleh…” kataku.

Diapun mengambil buku-buku yang ada di dalam plastik. Paulo Coelho; Yoshichi Shimada dan Pangeran Kecil nya Exupery.

Dia menunjukkan buku Pangeran Kecil kepadaku dengan muka lucunya.

“Iya; itu buat hadiah.” Kataku sambil tersenyum.

Stuart tahu aku sudah punya buku tersebut; dan Stuart juga tahu kegemaranku memberikan buku tersebut sebagai hadiah kepada orang-orang tertentu.

Kembali dia menjukkan sebuah ekspresi “Buat siapa?”

“Itu hadiah buat kamu.”

Stuart memandangku dengan dahi berkernyit sebuah ekspresi bertanya muncul disana.

“Aku memberikan buku tersebut sebagai hadiah untukmu sebagai tanda terima kasihku karena kau telah menggambarkan biri-biri untukku. Ucapan terima kasih karena kau telah menemaniku mencari dan menikmati keindahan sumur di tengah gurun. And more than everything sebagai ucapan terima kasih karena kau telah “menjinakkanku” selama enam tahun ini.”

Sejenak aku terdiam dan kemudian melanjutkan

“Happy anniversary Stu.”

Note:
Repost from my tumblr

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © . Cerita Fin - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger