Selasa, 26 Februari 2013

Top Apa Bottom?

Teman saya Stuart (bukan nama sebenarnya) rupanya tengah mengalami masa curiosity dimana dia banyak bertanya dan bertanya. Salah satu pertanyaan dia adalah sebagai berikut:

"Sebagai seorang versatile, kamu lebih menikmati menjadi top apa bottom?"

Waduh... Pertanyaannya koq mendadak gini, lagian berat amat jawabnya.

Butuh waktu agak lama sebelum saya menjawab pertanyaan tersebut. Well... I consider myself as a versatile person, kalau dipikir-pikir kemaruk yah orang yang mengaku versatile, karena bisa jadi top dan juga bottom. 

Prakteknya selama beberapa kali berhubungan seksual, saya lebih banyak berperan sebagai seorang top, dan hanya sekali menjadi seorang bottom. Pengalaman sekali tersebut udah lama berlalu dan ada 2 alasan yang mendasarinya pertama karena penasaran "Gimana rasanya jadi bottom?" Yang kedua karena pasangan seks saya tersebut mengklaim bahwa dia akan memberikan kenikmatan bla, bla, bla. Persis kayak orang jualan obat di pasar :))

Oh iya, pasangan saya tadi also consider himself as a versatile #wajibditulis #halah

Dan ketika itu terjadi, well... frankly speaking I don't enjoy it, at all... Entah karena saya yang merasa tidak nyaman, atau karena pasangan saya yang kurang jago, tidak sesuai dengan iklannya. Atau mungkin faktor yang lain.

Menjawab pertanyaan Stuart tadi, walaupun terkadang sering terbersit keinginan untuk berganti peran sebagai bottom.  Sampai sekarang saya lebih menikmati peran sebagai top.

I supposed sex role is a personal matter. As long as we enjoy it, then be it.

2 comments:

  1. Menurut pengalaman aku dari sekian banyak 'merawanin' bot he he he... semua bot yang baru mencoba pertama kali digituin, pasti merasakan jauh lebih besar kesakitannyya dari pada kenikmatannya (bahkan mungkin ga ngerasa ada kenikmatan sama sekali). maklumlah lubangnya masih terlalu rapat atau belum elastis kali.
    Sampai ke-3 kali jg masih akan berasa sakit, tp tentu saja sakitnya mulai berkurang. Rata" sih melakukan itu diatas 5 kali baru dech berasa enaknya he he he...
    o ya, tentu saja dengan catatan: jangan terlalu lama jeda jadi bot nya. coz kalo jarang banget juga 'begituannya', pasti akan berasa sakit lagi. begitu pun juga kalo biasa dimasukkin sama yang ukuran kecil trus berganti dengan ukuran yang lebih besar, pasti ada rasa sakit lagi.
    Satu hal yang penting, memakai lubrican berbahan dasar air jauh jauh lebih baik. coz kalo pake handbody/baby oil rentan terjadi iritasi (luka) dan bikin panas.
    Kemahiran top dalam menstimulasi si bot jg sangat berpengaruh. termasuk perasaan seberapa nyaman si bot berada di tangan si top, turut mempengaruhi.
    Tapi rata" sih bot yang di perawanin aku, minta lagi dan lagi he he he... sekalipun pas pertama kali dia merasa sangat kesakitan.
    Aku sendiri ga bisa jelasin rasanya gimana, coz aku kan pure top.

    BalasHapus
  2. @Farrel Fortunatus
    Thanks for sharing mas Farrel, semoga mencerahkan buat semuanya :D

    BalasHapus

 
Copyright © . Cerita Fin - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger