Jumat, 02 November 2012

Reuni

Huft... aku menghela napas panjang ketika melihat tanggal yang aku lingkari dengan tinta merah.

"Sehari lagi..." kataku perlahan.

Yah... Seminggu lagi acara reuni yang diadakan oleh teman-teman seangkatan waktu kuliah dulu. Jauh-jauh hari teman-teman sudah ribut membicarakan hal ini di grup FB and thank goodness karena aku bukan pengguna BB jd tidak perlu juga mendengar kehebohan teman-teman di grup BBM. Aku paling males ikutan reuni angkatan, mengingat pengalaman reuni 5 tahun lalu yang yah... Mengecewakan konsep acara yang entah apa namannya.

Namun apa daya bahkan ketua panitia nya sampai bela-belaian nge DM lewat twitter (dia tau kalau aku udah jarang OL FB dan lebih sering twitteran)

"Ayo dong Fin, kamu kan udah lama gak ikutan kumpul, temen-temen pada kangen lho sama kamu..."

Damn! Tau aja klo aku gak tegaan.

"Emang acaranya kayak gimana?" kataku.

"Cuman ngumpul biasa aja koq, santai ngobrol-ngobrol sama temen lama. Dateng yak?"

"Insya Allah aku usahain." jawabku lagi, dengan harapan pas hari H aku ada acara entah di rumah ataupun tugas mendadak dari kantor seperti biasanya.

Namun sayang, sampai hari H semua berjalan lancar, tak ada pula tugas mendadak dari pak bos.

Sengaja aku datang terlambat di tempat acara reuni, 30 menit lebihnya dari waktu yang ditentukan. Tapi seperti yang sudah aku duga acara belum dimulai, bahkan yang baru datang hanya segian dari panitia kegiatan.

Acara dimulai satu jam dari rencana semula, dan seperti yang disampaikan acaranya santai ngobrol sambil makan.

Basa-basi sama temen-temen menjawab pertanyaan mereka

"Mana istri kamu Fin?"

"Isteri dan anak kamu mana?"

Dan pertanyaan-pertanyaan serupa yang aku jawab,

"Doakan saja yak?" dengan senyum mengembang lebar.

Ketika tengah ngobrol, dari arah pintu masuk terdengar suara riang.

"Maaf yak, aku terlambat, tadi kena macet di jalan."

Ah... Suara yang sangat aku kenal, suara yang tak pernah aku lupakan, suara yang aku rindu sampai saat ini. Secara otomatis aku palingkan ke arah datangnya suara, dan persis seperti yang aku harapkan disanalah kau berdiri, masih sama seperti yang aku ingat, senyum yang mengembang lebar, mata yang menyipit karena tertutup oleh senyummu. Tak banyak yang berubah dari dirimu, hanya sedikit tambah chubby di pipimu.

Kaupun melihat padaku, dan senyummu tambah lebar. Sambil berbasa-basi dengan yang lain mendekat padaku.

"Hi apa kabar..." katamu sambil mengulurkan tangan.

"Baik..." jawabku dengan agak tercekat. Ku sambut uluran tanganmu. Masih sehangat yang aku ingat dulu.

Untuk sesaat kita terdiam, ku pandangi dirimu dari atas sampai bawah. Dan kemudian kulihat jari manis tangan kananmu. Kulihat sebentuk cincin perak polos, tanpa ukiran dan juga mata. Cincin yang sama dan identik dengan cincin yang aku kenakan di jari manis tangan kananku.

Aku memandang wajahmu dengan tanya, dan kau balik menatap mataku sambil tersenyum, sebuah jawaban tanpa kata darimu.

"Ramai juga yah disini." katamu kemudian memecahkan keheningan.

"Iya..." jawabku sambil tersenyum.

"Agak kurang nyaman buat ngobrol. Ada waktu buat kita ngobrol santai berdua setelah ini?" Tanyamu.

"Sure... I'm free today." jawabku dengan penuh senyum.

Dan kamipun kemudian membaur dengan teman-teman yang lain.

For my college crush :">

Published with Blogger-droid v2.0.9

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © . Cerita Fin - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger