Jumat, 09 November 2012

Kebahagiaan

K"Tidak inginkah kau untuk bahagia seperti diriku?"

Tanya Daniel kepadaku. Daniel adalah teman semasa kuliah dulu, dan sekarang kami tengah duduk di kafe setelah secara tidak sengaja kami bertemu di mall.

"Maksud kamu gimana?" kataku balik bertanya.

"Well... Menikah, berkeluarga kemudian punya anak, keturunan kamu sendiri." katanya mantap.

Aku tersenyum dan menjawab.

"Percaya atau tidak, aku bahagia, aku bahagia dengan semua apa yang diberikan oleh Tuhan untuk ku. Aku juga bahagia dengan apa yang belum Tuhan berikan untukku."

"Tidakkah kau ingin ada seseorang yang menunggumu di rumah ketika kamu pulang kerja, seseorang yang menyiapkan pakaian dan segala keperluanmu sehari-hari?" katanya lagi.

"Itu isteri apa pembantu Dan?" aku hampir tak bisa menahan ketawaku.

"Setiap orang punya prinsip masing-masing, setiap orang menjalani jalannya sendiri-sendiri. Dan tidak ada yang sama antara satu dengan lainnya."

"Inilah jalanku, jalan yang aku tempuh. Jalan yang tidak sama dengan yang ditempuh oleh kebanyakan orang.

"Aku berterima kasih atas perhatian yang kamu berikan, tapi kamu juga harus menghormati prinsip hidup dan jalan hidup yang aku tempuh. Sama dengan aku menghormati jalan hidup yang kamu pilih."

Terdiam untuk beberapa lama, dan setelah meminum seteguk teh yang ada diatas meja aku menambahkan.

"Cowok yang ada di meja pojokan itu cakep yak? Aku lihat beberapa kali kamu mencuri pandang ke dia."

Published with Blogger-droid v2.0.9

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © . Cerita Fin - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger