Senin, 05 November 2012

Keretamu Datang Terlambat

Kulihat jam di dinding, masih ada 15 menit sebelum pukul 8 malam.

Kemudian kurasakan ponselku bergetar, kulihat sebuah pesan darimu, terkirim sekitar 45 menit yang lalu.

"Fin, keretanya molor, ntar nyampe sana telat."

"Gpp... Aku tunggu koq." balasan aku kirim.

Aku duduk di sudut stasiun kereta, kulihat banyak orang berlalu lalang.

"Ah... Aku lupa, sekarang malam Minggu." Kataku kepada diriku sendiri.

Kunikmati pemandangan yang ada, orang-orang dengan koper dan tas gedhe, kardus dan tas plastik berisi oleh-oleh siap untuk dibawa ke luar kota.

Dan beberapa orang sepertiku yang tengah menunggu.

Kulihat di pojok stasiun memainkan musik keroncong.

Menyanyikan lagu tentang cinta, lagu rindu dan lagu tentang sepasang kekasih.
Kepada ku kah mereka menyanyikan lagu-lagu itu?

Ah Fin... Tidak kah kau lihat begitu banyak pasangan kekasih disana.
Bukan kau saja yang menunggu dalam rindu.
Dan kau bukan satu-satunya orang yang tengah jatuh cinta.

15 menit lewatnya dari pukul 8 malam,
Dan kereta mu belum datang juga.
Aku mulai gelisah.
Aku berdiri dan bertanya kepada petugas tentang keretamu.

"Maaf mas, keretanya terlambat, harap sabar menunggu."
It jawaban yang aku terima.
Jawaban yang sudah aku ketahui dari tadi.
Jawaban yang tidak menjawab pertanyaanku.

Aku berjalan menuju pintu keluar.
Biarlah... Aku tunggu kau disana
Daripada aku tidak bisa tenang di kursi tunggu.

30 menit lebihnya dari pukul 8 malam
Akhirnya... Pengumuman mengenai kedatangan keretamu.
Keretamu pun berhenti
Satu demi satu penumpang keluar dari peron.
Namun tak kulihat dirimu diantara mereka.
Kembali ponselku bergetar.

"Aku ke kamar mandi dulu yak."
Ku baca pesan pendek darimu

5 menit, 10 menit, 15 menit lagi aku harus menunggu.

Dan kemudian dari peron
Keluarlah seorang lelaki berkaus hijau
Dia berjalan kearahkan dan tersenyum ketika kami bersitatap.

Dan aku hanya terdiam, memandang dia seperti orang bego.

"Fin aku takut."
Katanya ketika sudah berada di dekatku.
"Takut kenapa El?"

"Takut sama tatapan mata kamu yang tajam itu."
Kulihat dirimu menunduk.

"El... Maafkan aku... Aku tak bermaksud membuatku takut. Aku hanya tak percaya kau sekarang berada disini."
Kurengkuh dia dalam pelukanku, dan ku bisik kan,

"Aku kangen kamu..."

Note:
Versi pendek dari cerita ini pernah di posting di twitter.

Published with Blogger-droid v2.0.9

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © . Cerita Fin - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger