Selasa, 21 Februari 2012

OTW Ke Jakarta

Rencana aku berangkat ke Jakarta tanggal 27 Desember, berhubung rumahku jauh dari stasiun Balapan. Aku meminta kakak untuk mengantar. Awalnya sih mau pake motor sendiri trus dititipkan ke penitipan motor di stasiun, tapi mengingat kejadian waktu ke Bandung kemarin, motor jadi sulit dihidupkan. 

"Eh ntar klo nganter kamu si Genduk (keponakanku) diajak ya? Biar lihat kereta." Kata mami sewaktu aku tengah packing.

"Yah Mami... Ntar dia rewel lagi."

"Enggak lah, si Genduk kan bukan anak yang rewel."


Setahuku untuk stasiun Balapan tuh gak ada karcis peronnya, alias yang boleh masuk hanya yang mau berangkat saja. Tapi yaudah deh, daripada rame, lagian aku yakin si mami gak bakalan percaya klo aku bilangin.

Tanggal 27 Desember 2011, pukul 19.00 WIB kami berangkat dari rumah. Diluar perkiraanku yang ikut banyak banget. Selain kakak kedua (kakak pertama gak bisa nganter karena lagi sakit), Genduk dan mamanya (istri kakak pertama) dan juga si mami.

"Mami ikut buat jaga2 klo ntar kalau Genduk nangis nyari Utinya."

Jyaaah.... Berasa rombongan  haji deh. Mana tadinya si Papi mau diajak pula. Untuknya dia gak mau ikut. Lagian mau ditaruh dimana? Diatas kap mobil? ^_^;;

Untungnya Solo tidak seperti Jakarta yang macet di jam-jam segitu. Perjalanan dari rumah menuju  stasiun Balapan hanya memakan waktu 30 menit.

Dan seperti yang sudah aku duga sebelumnya, begitu mau masuk ke peron.

"Pak, untuk karcis peron belinya dimana ya?"

"Oh maaf bapak, yang diperbolehkan masuk hanya penumpang saja, pengantar hanya bisa sampai disini."

Yaaaah... Si Mami terlihat agak kecewa, sementara Genduk yang pengen diliatin kereta api, sudah mulai tertidur  di pelukan mamanya. 

Akhirnya aku masuk sendirian ke peron. Baru pukul 19.30. Belum terlalu ramai dan keretanya belum datang. Tengok kanan, tengok kiri cuman bisa melongo karena tidak ada yang dikenal. Aku sms Josh kalau sudah di stasiun menunggu kereta datang. Aku juga SMS Neo untuk menemani ngobrol.

Pukul 20.00 WIB kereta pun berangkat. Yang agak menyebalkan karena dapat teman duduk yang agak-agak menyebalkan. Ehtapi salah aku juga sih, harusnya dia  yang  duduk di dekat jendela. Tapi berhubung dia naiknya di Jogja, maka tempat duduknya aku dudukin dulu. Sempat protes sih, tapi aku cuek saja, pasang headset dan mendegarkan lagu dari hp. :p


Tak banyak kejadian sewaktu perjalanan dengan kereta, mungkin karena perjalanan pada malam hari, tak ada juga awak kabin kereta yang unyu buat diliatin. Yang ada tidur, trus bangun, SMS Josh dan Neo untuk menemani ngobrol. Susah euy buat tidur nyenyak, bukan saja karena perjalanan dengan kereta yang penuh dengan goyangan, namun juga karena lampu kereta yang terang benderang menyilaukan mata. 

Sampai Di Jakarta, kereta terlambat hampir 3 jam.  

2 comments:

  1. perjalanan jauh mmg melelahkan. apalagi akdang suka sakit kepala krn mabok. udah deh. sengsara bangettt >.<

    BalasHapus
  2. @Miawruu

    Iya, apalagi naek kereta, walaupun yang kelas bisnis bahkan eksekutif sekalipun, lebih mendingan naik bis deh :D

    BalasHapus

 
Copyright © . Cerita Fin - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger