Rabu, 28 Maret 2012

Sehat Itu Mahal

Beberapa hari ini telinga saya sebelah kiri terasa tidak gatal, berdengung dan tidak nyaman, terakhir kemarin tidak bisa untuk mendengarkan. Sempat saya belikan obat tetes telinga saking kerasa tidak nyamannya. Namun sayangnya tidak mempan.

Akhirnya sore kemarin saya putuskan untuk ke dokter. Awalnya atas saran bibi saya ke dokter umum di dekat rumah bibi. Sampai di sana, setelah menunggu beberapa lama, saya di rekomendasikan untuk ke dokter THT karena peralatannya tidak memadai. 

OK FINE!!!! *sambil gebrak meja* Qiqiqi.... Becanda ding, gak pake acara gebrak meja segala, orang dokternya baik banget. 

Saya menuju klinik THT yang di rekomendasikan si dokter, agak jauh juga sih dan agak susah nyarinya. Setelah muter sama, muter sini akhirnya sampai juga di klinik yang saya cari, nyempil di pojokan jalan. Anyway, ini pertama kalinya saya masuk ke klinik THT. Tempatnya nyaman, dominasi warna putih pada tembok baik luar maupun dalam ruangan. Masuk ke dalam saya disambut resepsionis super ramah. Setelah mendaftar, saya dipersilahkan untuk duduk di sofa ruang tunggu.



Selain saya, hanya ada satu orang yang juga mengantri. Koko-koko chinese lucu (namun sayangnya penampilannya binan banget ber T Shirt warna gelap ketat, celana jeans yang juga tak kalah ketat + sandal cap buaya nungging :D) tengah asyik mainin BB. Entah saya yang ke ge eran atau emang bener si koko beberapa kali ngelirik ke arah saya (atau jangan-jangan dia nggak betah dengan bau badan saya yang tidak sempat mandi yak? :P)

Tak berapa lama menunggu, dokternya dateng. Si koko yang pertama kali masuk ke ruang periksa, gak sampe 10 menit udah kelar. Giliran saya yang masuk, sialnya pake acara kesandung penyu-penyuan guedhe yang diletakkan di lantai. Malu bet! Malu sama si koko dan mbak-mbak resepsionis!

"Silahkan masuk pak Fin, silahkan duduk, ada yang bisa saya bantu?"

Kata si dokter sambil ngeliat kartu periksa. Hmm.... dokternya masih muda, tebakan saya tidak lebih dari 35 tahun, cukup ganteng juga sebenarnya, cuman... Kacamatanya itu lho, modelnya jadul baeudh... Jadi terkesan nerd gitu deh.

"Gini dok, telinga saya sebelah kiri kerasa berdengung, kayaknya ada kotoran yang menyumbat di dalamnya deh."

"OK mas Fin, saya cek dulu ya?"

Haiz.... gantian panggil mas dia, mungkin melihat muka saya yang masih muda kali yak. Atau jangan-jangan dia naksir? #Plaks *self keplak buat membangunkan diri sendiri dari mimpi* =))

Dokter ganteng itu pun memeriksa telinga saya yang sebelah kanan.

"Uhmm... Yang sakit tuh telinga saya yang sebelah kiri dok?"

"Tapi saya periksa telinga yang sebelah kanan dulu tidak apa-apa kan?"

#Jleb.... Oh dokter, kata-katamu tepat menghunjam di ulu hatiku #halah

"Oh.... Gpp sih dok, silahkan saja" Sambil tersenyum pasrah :p

Trus gantian dia meriksa kuping kiri saya.

"Hmm... emang ada kotoran di telinga kiri mas Fin, saya bersihkan dulu ya?"

"Terserah dokter saja deh..." Ngomongnya pasrah banget, trus buka baju dan celana #eh qiqiqi....

Si dokter ganteng itu trus mengambil cairan (alkohol?) meneteskannya ke telinga, trus ambil peralatan kayak semacam penyedot kecil gitu yang dipakai buat mengambil kotoran yang ada di telinga. Tak lama kemudian...

"Gimana sekarang rasanya, sudah plong kan?"

"Oh yes, dok.... Enak sekali. Oh..." Sambil mengelinjang kenikmatan #selfkeplakuntukkesekiankalinya :p

"Kotorannya banyak banget tuh. Coba saya cek hidung dan tenggorokannya" Kata dokter ganteng sambil ngeliatin kotoran telinga yang barusan di ambil yang gedenya se upil.

"Udah lega sekarang mas Fin?"

"Udah dok."

"OK, saya tidak meresepkan obat, tapi mas Fin harus hati-hati dalam membersihkan telinga."

Dan dimulailah kuliah singkat tentang cara membersihkan telinga yang baik dan benar, dan sebagai mahasiswa yang baik dan benar, sayapun banyak pertanya kepada dokter #apaansih #geje

"Terima kasih dokter."

Saya pun keluar ruang periksa dan menuju resepsionis.

"Bapak Fin, ini kartu periksa bapak, mohon untuk dibawa kalau periksa lagi kesini."

Hadeeeh.... Dipanggil bapak lagi saya.

"OK..."

"Semuanya jadi 90 ribu bapak." Sambil tersenyum manis.

"APA!!!!!"

Pingsan di tempat, dan si koko tadi pun kembali untuk menolong dengan memberikan bantuan napas buatan. :p 



P.S.

  1. Judul sama isinya nggak nyambung yak? :p
  2. Based on true story, tapi ya gitu deh, banyak ngelanturnya =)) 

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © . Cerita Fin - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger