Bicara Tentang Cinta

Cinta akan menjadi indah bila meletakkan cinta itu pada tempatnya. Cinta akan lebih indah bila tidak melebihi kadar cinta kita pada sang Pemilik Cinta itu sendiri.

Sebuah kutipan yang aku dapatkan dari milis, sebuah kalimat yang sederhana namun menurut saya penuh dengan makna.

Bicara tentang cinta rasanya tidak akan pernah ada habisnya, satu kata sederhana yang terdiri dari 5 huruf tersebut tidak pernah habis-habisnya dibicarakan orang. Banyak orang mendefinisikan tentang cinta dan banyak orang mengklasifikasikan cinta.

Cinta pada sesama manusia, itu yang seringkali membuat kita mabuk kepayang, membuat kita lupa akan segalanya. Orang bilang cinta itu buta, ada juga yang bilang kalau orang yang jatuh itu membutakan dirinya.

Meletakkan cinta pada tempatnya, tidak berlebihan, tidak terlalu mengagung-agungkan cinta kita kepada sesama, agar kita tidak mabuk, agar kita tidak buta dan pada akhirnya akan jatuh, terpuruk dan sulit untuk bangkit lagi.

Sang Pemilik Cinta, pada awalnya yang saya tangkap, adalah orang yang memberikan cintanya kepada kita, namun seorang sahabat mengingatkan saya akan Pemilik Cinta Hakiki, yaitu Tuhan, tidak ada makhluk yang cintanya melebihi cinta Tuhan kepada ciptaannya. Cinta Tuhan tidak terbatas ruang dan waktu, sama sekali tidak ada batasannya. Oleh karenanya kita harus menyadari akan hal itu, dan membalas cinta Tuhan dengan memberikan kadar cinta kita kepadaNya jauh lebih besar dibandingkan kadar cinta kita kepada yang lain.

*Terima kasih untuk seorang teman yang telah mengingatkan saya mengenai hal ini*