Sabtu, 28 September 2013

Someone To Talk To

- 2 comments
Jadi ceritanya beberapa waktu lalu dapat kenalan di suatu negara antah berantah *halah*, seperti biasa ngobrol sejenak kemudian dia minta nomor WA, dan kemudian obrolan pun pindah ke WA.

Sama-sama anak Solo, kalau ngeliat profile pict nya sih lumayan cakep juga (unfortunately he's too skiny, definately not my type). 

Setelah basa-basi sejenak, kemudian dia bilang

"Ntar malam main ke kost ku dong mas."

Wedew... That's escalate quickly :))

Permintaannya belum aku tanggapi karena sibuk dengan kerjaan, obrolan kami pun terputus untuk beberapa saat.

Malam harinya kami ngobrol kembali, dan sekali lagi dia mengulangi permintaannya untuk main ke kost dia (untuk "menemani" dia).

Bukannya sok suci, and the bla and the bla, it's just me of being me (ditambah lagi mood males yang tengah melanda dengan hebatnya), dengan halus aku menolak permintaannya dan memilih untuk meringkuk di bawah selimut sambil menikmati secangkir kopi dan menonton TV (walaupun jam baru menunjukkan pukul 8 malam).

Dengan halus (sehalus tepung beras yang telah di ayak), aku bilang

"Aku temenin ngobrol lewat WA ya, capek banget soalnya banyak kerjaan tadi di kantor."

Well... Emang sih banyak kerjaan di kantor siangnya, jadi nggak terlalu bohong-bohong amat yah? :p

Obrolan pun berlanjut dari mulai basa-basi (yang garing), sampai ke obrolan tentang sex role, and the bla and the bla and the bla.

Sampai kemudian aku membaca status WA dia

"Sendiri itu menyiksa."

Aish.. galau nian statusnya :))

"Udah berapa lama menjomblo?"

Pertanyaan tersebut membuka banyak hal. Singkat cerita dia ditinggalin mantannya yang balik lagi ke mantannya si mantan (nah lho), he just leave (tanpa sebab, tanpa pamit, dan tanpa ada apa-apa - menurut cerita dia). Dan beberapa waktu lalu dia melihat mantannya jalan bareng mantannya si mantan. Intinya dia patah hati dan sakit hati.

Daaaan... Naluri emak-emak gue keluar. Setelah dia kelar bercerita yang puanjaaang dan lebar itu pun, Prof. Dr. Findarato Elensar, M.Psi, MBA, MCK pun bersabda

"Saat ini kamu berada dalam fase jeda, atau di sebut juga masa iddah (yakali masa iddah). Tenangkan perasaan dan hati kamu, ambil waktu sebanyak yang kamu butuhkan, jangan tergesa-gesa untuk mencari pengganti. Karena itu hanya sebagai pengganjal, dan biasanya juga tidak akan bertahan lama dan tidak akan baik buat si pengganjal ini ataupun kamu sendiri."

"Tapi aku pengen ada seseorang untuk berbagi mas." katanya

"Berbagi bisa sama siapa saja, tidak harus pacar, bisa dengan yang lainnya."

"Tapi aku pengen punya seseorang yang aku sayangi dan menyayangi aku." 

"Well... Yang namanya rasa sayang itu macam-macam, antar teman, sahabat bisa timbul rasa sayang, hubungan kakak adek, TTM juga bisa timbul rasa sayang, tergantung kita yang menjalani aja sik." 

*Nggak perlu dijelaskan juga klo temenan, sahabatan, kakak-adekan ada plus-plusnya tho? Kembali lagi itu tergantung yang menjalani - If you know what I mean by plus-plus* 

Anyway, kata orang pintar manusia adalah mahkluk sosial, setiap orang tidak bisa hidup sendirian, pasti membutuhkan orang lain dan salah satunya adalah untuk ngobrol dan berbagi kasih sayang. Dan, itu bisa siapa saja. Sering aku temui seseorang lebih merasa nyaman, enak kalau ngobrol, curhat dengan teman dibandingkan dengan pasangannya.

Jadi keinget sama kenalan lama yang lebih memilih untuk bebas daripada berpacaran karena merasa nggak mau ribet - at least that what he said at that time (bisa jadi sekarang udah berubah pikiran).

Doooh... (sok) Wise bener gue pagi ini, wkwkwkwk
[Continue reading...]

Kamis, 05 September 2013

Kata Zodiak

- 0 comments

Minggu siang yang cerah, enak banget spooning bareng Elensar di kamar sambil menonton TV. Pas acara zodiac si El tampak khusuk menyimak.

Pas giliran Aries, tiba-tiba si El teriak, tuh yang dengerin baik-baik.

Ramalan pertama untuk Aries: Memperhatikan penampilan.

Emang bener sik, aku paling gak pernah bisa dandan, bener-bener apa adanya.

Kemudian ramalan berikutnya untuk Aries pun menyusul, si El pun makin cerewet mengomentari kayak emak-emak :))

Dan kemudian tibalah ramalan keuangan untuk Aries, dan bunyinya

"Jangan terlalu royal terhadap pacar."

Terdiam sejenak.

Aku nyengir tengil sambil ngelirik si El yang mendadak terdiam manyun.

Dan kemudian dia berkata.

"Jangan percaya,  itu hanya ramalan."

Dengan mimik muka dan suara kalem - manyun - dongkol jadi satu.

Bwuahahaha...

Nggak bisa nahan ketawa ngeliatnya

[Continue reading...]

Rabu, 04 September 2013

Obat Buat Adek

- 0 comments
Malam-malam nongkrong sama Ryan, seorang temen tanpa tanda kutip, ataupun tambahan apa-apa. Ngopi-ngopi ganteng di wedangan sambil menatap nanar cowok cakep yang lewat #eh

Tengah asyik cuci mata, tetiba Ryan berkata,

"Fin... si Adek nggak bisa berdiri."

"Hah? Kenapa emangnya? Perasaan kemarin ketemu dia nggak apa-apa." 

Kata saya, agak-agak blank karena konsentrasi ke tempat lain yang lebih indah :D

"Si adek Fin... Si ADEK..." katanya sambil mengarahkan pandangan matanya ke bawah.

"Oh... Si adek yang itu..." jawab saya sambil nyengir.

"Bantuin dong Fin..." Kata Ray dengan memelasnya

"Bantuin apaan? Bawa ke dokter gih..." 

"Tapi kan... Tapi kan... Aku malu..." Katanya dengan wajah merona bak buah delima.

Beuh... Ni orang bener-bener dah

"Bantu cariin obatnya dong Fin..." katanya kembali dengan wajah memelas

"Jyah... Meneketehe kayak gituan."

"Kamu kan suka masak, harusnya tahu dong." 

"Hah? Apa hubungannya juga?"

Iya coba, apa hubungannya antara memasak dengan obat untuk si adek yang susah berdiri?

"Yah... kali aja ada hubungannya."

"Beuh... Cari sendiri sana."

"Gimana caranya?"

Sumpah yah, ni anak beneran ngegemesin, perasaan IPK dia bagus deh, kata orang dia pinter, tapi kenapa sekarang dia Oneng gini?

"Googling tsanah..."

"Dimana?"

DEMI TUHAAAAAN!!! Hape dia lebih smart dari hape ku, blom lagi tab dan gadget lain yang dia bawa, itu buat apaan? Selain buat browsing gituan dan buka aplikasi dating?

Aku ambil tab dari tasnya, singkat cerita setelah googling sana dan googling sini ketemu lah informasi mengenai purwaceng dan pasak bumi.

"Noh... Baca sendiri." Kataku sambil memperlihatkan hasil googling ke Ray

Setelah dibaca sejenak.

"Itu... Belinya dimana?" kata Ray dengan lugunya

Melongo

"Di toko besi Ray." kataku dengan nada datar

"Emang ada?" Tanya Ray masih dengan muka begonya

*Garuk-garuk aspal pake garukan punggung*

Epilog:

Akhirnya si Ray nyobain kedua, blom tau hasilnya kayak gimana karena belom ketemu lagi.

[Continue reading...]
 
Copyright © . Cerita Fin - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger