Menjadi Seorang Bapak dan Ayah

Sangatlah mudah untuk menjadi seorang bapak, selama seorang lelaki itu sehat, kualitas spermanya bagus dan ada wanita yang dibuahi, maka dia bisa menjadi seorang bapak. Tidak perlu membutuhkan waktu lama dan proses berbelit-belit, mau memakai cara yang tradisional ataupun dengan cara inseminasi buatan. Terkecuali kalau seorang laki-laki tidak sehat dan kualitas spermanya tidak memenuhi syarat untuk pembuatan maka dia akan sulit untuk menjadi seorang bapak.

Tidak halnya untuk menjadi seorang ayah, apalagi seorang ayah yang baik dan benar. Sayangnya banyak diantara kita yang tidak (atau tidak mau) menyadari hal itu. Bangga ketika bisa membuat seorang wanita bunting, bangga ketika anaknya lahir (apalagi kalau si anak berjenis kelamin laki-laki), berasa paling jantan dan gagah sedunia.

Ketika seorang laki-laki menjadi seorang bapak, maka kewajiban/ tuntutan dan tanggung jawab sebagai seorang ayah pun menyusul. Ketika seorang laki-laki berani/ memberanikan diri untuk menjadi seorang bapak maka dia juga harus berani/ memberanikan diri untuk menjadi seorang ayah.

Menjadi seorang ayah berarti menyisihkan ego pribadi, lebih mementingkan keluarga daripada diri sendiri. Mengubah sifat dan tingkah laku buruk selama masih lajang. Dan lebih kooperatif terhadap orang lain (dalam hal ini keluarga). Memberi contoh baik kepada anak(-anaknya) agar mereka menjadi orang yang utuh dan bangga dengan ayahnya.