"Abang, semalam adek menangis.."
"Eih... Kenapa adek menangis?"
"Iyalah... Kita kan akan berpisah abang..."
Hari Minggu saya mengantar si adek ke terminal bus, awal dari rangkaian panjang perjalanan pulang ke kampung halaman si adek di pulau seberang.
"Adek jangan bersedih, nanti kan kita bisa bertemu lagi, urusan adek dengan sekolah kan belum selesai? Ntar klo abang ada rejeki abang yang main ke sana."
Kepulangan si adek memang mendadak, rencana awal adek akan pulang setelah wisuda dan berkas-berkasnya selesai (termasuk serah terima ijasah). Namun apa daya, Jum'at sore keluarga adek menelpon meminta adek untuk segera pulang karena keperluan keluarga, padahal jadwal keberangkatan kapal adalah hari Senin.



